Bantuan diberikan kepada Kaum Dhuafa, Fakir Miskin dan Terdampak
GARUT – Bantu warga terdampak ekonomi akibat pandemi Corona Virus Disease (Covid19) atau disebut korona, Majelis Zikir Nurul Iman (MZNI) salurkan paket sembako kepada para dhuafa, fakir miskin binaan serta warga yang kehilangan penghasilannya selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Garut.
Kegiatan yayasan yang berada di Kampung Walahir Desa Cintadamai Kecamatan Sukaresmi ini dilaksanakan pada Ahad (10/5/2020) atau 17 Ramadhan 1441 Hijriah bertepatan dengan peringatan Nuzulul Qur’an. Penyaluran bantuan sembako tersebut merupakan program Covid-19 Alert yang digagas Yayasan Majelis Zikir Nurul Iman
Ketua Yayasan Majelis Zikir Nurul Iman, Rahmat Hidayat, mengatakan, program penyaluran sembako ini diberikan kepada warga di 6 Kecamatan, yakni Kecamatan Sukaresmi, Bayongbong, Samarang Tarogong Kidul, Pakenjeng dan Pameungpeuk.
Baca Juga:PSBB Garut Rasa CFD, Parkir Liar MenjamurRidwan Kamil Sambut Bantuan Alat PCR Kedutaan Amerika Serikat
Sembako tersebut merupakan bantuan dari lembaga Yayasan Majelis Zikir Nurul Iman, para donatur yang biasa menitipkan zakat mal, infaq, sedekah kepada Yayasan serta Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) BSM.
“Program pemberian paket sembako kita berikan kepada para dhuafa dan fakir miskin yang sudah menjadi binaan yayasan Majelis Zikir Nurul Iman, itu rutin tiap Ramadhan. Selain itu, berhubung setahun ini semua sudah mafhum ada pandemi Covid19, boleh dikatakan mereka yang dikatakan warga miskin baru, mereka yang punya kerja tapi (penghasilan, red) tidak mencukupi, selain itu ada juga yang kerja saja sulit,” kata Ustadz Rahmat.
Beberapa pihak yang mendapat bantuan sembako diantaranya para petugas parkir di pasar Samarang. Sepinya aktivitas warga yang berdampak pada turunnya penghasilan sangat dirasakan oleh mereka, sehingga kata Rahmat sudah selayaknya mereka mendapat bantuan.
“Jadi yang sebelumnya (warga miskin baru, red) tidak kita berikan (bantuan, red) sekarang kita berikan, kita mafhum saat ini ada pandemi Covid19 yang berdampak pada sektor ekonomi. Kerja mereka terpengaruh sehingga terdampak pada kesejahteraan dan kecukupan pangan mereka,” katanya.
“Kita bagikan 350 paket seharga satu paketnya Rp150 ribu. Mekanisme penyaluran bantuan ketika pandemi Covid19, kita sesuaikan sebagaimana surat Menteri Agama dimana untuk pendistribusian itu diantar, ada relawan yang menyampaikan. Berhubung Kabupaten Garut per 6 Mei mulai PSBB jadi sebisa-bisa kita antarkan yang benar-benar jauh seperti ke Pakenjeng kita drop dan ada relawan disana, selebihnya meraka yang dekat datang mengambil dengan memenuhi protokol kesehatan,” katanya.