Konsep Karantina dan Social Distancing di Masa Khalifah Umar Bin Khattab

0 Komentar

Sehingga pada akhirnya Khalifah berjuluk Singa Padang Pasir itupun meminta pendapat kalangan sahabat yang ikut dalam peristiwa Fathu Makkah (penaklukan Makkah).

Barulah di antara kalangan sahabat ini diputuskan bahwa rombongan Khalifah harus kembali ke Ibu Kota di Madinah atau tidak jadi meneruskan perjalanan ke negeri Syam. Dan Khalifah Umar bin Khattab pun menyetujuinya dan memutuskan pulang keesokan harinya.

Sontak, saat mendengar keputusan Khalifah Umar bin Khattab itu, Gubernus Syam Abu Ubaidah bin Al Jarrah pun kembali tak sependapat dan sempat bertanya kepada Khalifah.

Baca Juga:Pemkab Garut Siapkan Kompensasi di Masa Merebaknya Korona, Khusus ODPPolisi Semprot Jalur Jenazah Positif Korona di Kota Tasik

“Wahai Amirul Mukminin, apakah ini lari dari takdir Allah?” tanya Abu Ubaidah.

Mendengar pertanyaan itupun Khalifah Umar bin Khattab sedikit menyesalkan. Karena semestinya ucapan itu tidak diucapkan oleh sahabat besar yang memiliki ilmu atau wawasan luas seperti Abu Ubaidah.

“Mestinya orang selain engkau yang mengatakan itu, wahai Abu Ubaidah,” kata Khalifah Umar.

Khalifah Umar pun kembali melanjutkan argumentasinya.

“Benar, ini lari atau berpaling dari takdir Allah, ke takdir Allah yang lain. Tidakkah engkau melihat, seandainya saja engkau memiliki unta dan lewat di suatu lembah dan menemukan dua tempat untamu, yang pertama subur dan yang kedua gersang, bukankah ketika engkau memelihara unta itu di tempat yang subur?. Berarti itu adalah takdir Allah. Demikian juga apabila engkau memelihara di tempat yang gersang, apakah itu juga takdir Allah,” kata khalifah Umar.

Di sinilah pelajaran yang penting bagi kita. Karena di masa kita sekarang ini banyak orang yang terkesan tidak mau berusaha menghindari takdir buruk seperti wabah Korona (Covid-19) yang saat ini melanda seluruh penjuru dunia.

Terkadang ada ucapan, “Kenapa kita musti takut Korona, takut itu hanya kepada Allah. kenapa harus pakai pelindung masker?”. atau ucapan lain misalnya, “Kenapa kita tidak boleh keluar rumah, toh yang namanya takdir kalau sudah waktunya kena ya kena saja, tidak perlu menggunakan pelindung apapun karena kalau sudah takdir, pakai pelindung pun percuma,” kata ucapan sebagian orang.

0 Komentar