Ketua PGRI Garut Minta DPRD Garut Mendengar dan Terima Aspirasi Guru Honorer

Guru honorer menangis saat demo di gedung DPRD Garut
Guru honorer menangis saat demo di gedung DPRD Garut
0 Komentar

Mahdar : Terima dengan Perkataan dan Sikap yang Baik

GARUT – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut memberi komentar terkait dinamika yang terjadi pada aksi demo guru honorer yang tergabung dalam Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) di gedung DPRD Garut, pada Jumat 14 Juni 2024.

“Walau kami tidak dikabari terkait acara demo tersebut, kami harap berjalan lancar tanpa ada hal yang kurang baik apalagi guru honorer memakai seragam PGRI,” ujar Ketua PGRI Garut Mahdar saat dihubungi Radar Garut melalui aplikasi pesan.

Terkait aksi guru honorer di Garut, PGRI berharap bisa diterima dan didengar aspirasinya dengan baik, terutama oleh wakil rakyat.

Baca Juga:Ucapan Ketua DPRD Garut Melukai Hati Para Guru Honorer yang Demo di Gedung DPRD

“Secara proporsional kami berharap agar demo Fagar disikapi secara profesional oleh anggota DPRD Kabupaten Garut,” katanya.

Ketika diminta tanggapan terkait ucapan Ketua DPRD Garut ketika melihat guru honorer menangis, Ia menekankan seorang wakil rakyat jangan sampai ada yang menyakiti hati guru, terutama para honorer yang sukarela mendidik anak bangsa.

“Terima dengan perkataan dan sikap sebagai wakil rakyat. mereka muntut hak kepada Pemerintah melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),” katanya.

Menyikapi aksi saling dorong pada demo yang dilaksanakan dari siang hingga larut malam ini, Mahdar melihat hal tersebut diduga karena luapan emosi lantaran para guru honorer yang berdemo tidak diterima dengan baik.

“Terkait insiden saling dorong, mungkin merupakan luapan emosi mereka yang tidak terkendali, mungkin akibat penerimaan yang kurang menghargai kedatangan mereka,” pungkasnya. 

Dalam video yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp terlihat seorang guru honorer menangis ketika melakukan aksi demonstrasi. Kemudian Ketua DPRD Garut Euis Ida turun dari mobilnya dan mengucapkan kalimat yang dinilai tidak pantas.

Kalimat yang diucapkan Euis Ida adalah “Narangis we didinya nya, sing sae”. Sontak ucapan itupun mendapatkan protes seketika dari para guru honorer.

Baca Juga:HPDKI Kabupaten Garut Menggelar Kontes Terbuka Seni Ketangkasan DombaSiap Dukung Gerbangtara, Menpora Pastikan Pembangunan IKN Selaras dengan Pemuda

Peristiwa itu terjadi ketika Guru honorer tengah melakukan aksi yang di lakukan di gedung DPRD Garut meminta formasi PPPK pada Jumat, 14 Juni 2024.

Dalam video yang diterima Radar Garut, para guru honorer pun melancarkan sejumlah pertanyaan untuk mengkonfirmasi ucapan Ketua DPRD Garut ketika keluar dari mobil menuju gedung DPRD.

0 Komentar