Kesiapan Mental Faktor Terpenting Ketika Mendaki Gunung, Selain Persiapan Fisik dan Teknis

Kesiapan Mental Faktor Terpenting Ketika Mendaki Gunung, Selain Persiapan Fisik dan Teknis
Tubagus Agus Sofyan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut
0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Kesiapan mental yang kuat sangat diperlukan ketika mendaki gunung. Kesiapan non teknis ini seringkali kurang diperhatikan sehingga banyak kasus hilangnya pendaki gunung.

“Kasus pendaki hilang di gunung, penyebabnya kebanyakan karena faktor-faktor non teknis, ini bisa terjadi karena faktor mental pendaki yang tidak siap menghadapi tantangan saat melakukan pendakian,” jelas Tubagus Agus Sofyan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Senin (6/7/2020).

TB, demikian biasa disapa mengungkapkan, biasanya pendaki kalau dalam urusan teknis sudah bisa memenuhinya secara mandiri. Dari mulai peralatan pribadi seperti sepatu hingga penutup kepala (topi dan lainnya), hingga peralatan pendukung kelompok seperti tenda hingga alat memasak biasanya sudah dipersiapkan dengan baik.

Baca Juga:Ada Oknum Catut Nama Kejaksaan, Untuk Dapatkan Proyek Pemda GarutDitunjang Sarpras, Atlet Garut Diharapkan Dulang Banyak Prestasi

“Secara fisik pun, banyak pendaki sudah bisa dinyatakan siap. Karena sepertinya jarang ada orang sakit yang memaksakan diri melakukan pendakian,” katanya.

Olah karena itu menurutnya faktor nonn teknis seperti mental inilah yang perlu diperhatikan ketika mendaki gunung atau hidup di alam liar.

Kesiapan mental menghadapi segala tantangan, bahaya dan ketidaknyamanan harus benar-benar disiapkan.

Karena, kegiatan di alamliar banyak hal yang bisa terjadi yang tidak sesuai dengan bayangan awal atau rencana yang telah disiapkan.

Karena itulah ketika terjadi hal yang di luar rencana ini, seringkali membuat mental para pendaki jatuh hingga kemudian kehilangan orientasi, dan hilang di gunung.

“Jika harapan tidak sesuai dengan kenyataan, ditambah faktor kelelahan dan ketidaknyamanan, mental bisa jatuh, lalu orientasi hilang. Di situ pendaki bisa dengan sangat mudah mengalami kecelakaan,” jelas TB yang lama aktif di organisasi pecinta alam di Garut.

Beberapa kejadian di luar dugaan itu misalnya ketika menghadapi bitang buas dan binatang liar lainnya. Hingga bisa saja mendapatkan gangguan dari hal gaib.

Baca Juga:Naik Segway, Polwan Cantik Bagikan Masker ke WargaKasus Positif Covid-19 di Ciamis Bertambah

“Seringkali kita manusia celaka di alam karena ulah kita sendiri, karena panik, ketakutan berlebih hingga akhirnya kehilangan orientasi,” katanya.

Karena itu, TB kembali mengaskan, terutama kepada pendaki pemula agar benar-benar menyiapkan mental, selain persiapan fisik dan teknis yang matang.

0 Komentar