Kenapa Kemendikbud Hilangkan Frasa Agama dalam PJPN 2020-2035?

Kenapa Kemendikbud Hilangkan Frasa Agama dalam PJPN 2020-2035?
0 Komentar

Arsul menambahkan, dalam kesepakatan bernegara, agama adalah satu faktor yang inheren dalam banyak bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. “Meskipun negara ini kita sepakati bukan negara agama, tetapi juga bukan negara sekuler yang dasarnya memisahkan agama dengan negara,” imbuhnya.

Melihat banyaknya tanggapan miring dari berbagai pihak, Kemendikbud diharapkan memperhatikan dan mengakomodasi kritikan sekaligus masukan dari berbagai pihak terkait peta jalan pendidikan nasional tersebut.

“Fraksi Partai Nasdem berharap Kemendikbud terus memperhatikan dengan sungguh-sungguh segala keberatan, koreksi, sekaligus masukan yang datang berbagai pemangku kepentingan terkait jalan peta besar pendidikan nasional kita,” kata Kapoksi Komisi X, Ratih Megasari.

Baca Juga:Knalpot Bising di Pangkalpinang Diburu Polisi, Pemotor Garut juga Banyak yang GunakanWarga Cilawu Harus Direlokasi

Ratih mewakili Fraksi Partai Nasdem memaklumi adanya keberatan dari berbagai pihak atas rumusan Peta Jalan Pendidikan Nasional itu. Ia berharap, dalam proses perumusan, Kemendikbud membuka ruang sosialisasi dan aspirasi seluas-luasnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan dalam proses perumusan peta jalan tersebut.

“Nasdem mengingatkan Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan dalam rumusan Peta Jalan Pendidikan Nasional tidak semata didasarkan oleh paradigma ekonomi dan ukuran material. Akan tetapi, pada hasrat untuk membangun jiwa dan mental bangsa yang berkepribadian dan didasari oleh semangat dan modal kebudayaan nasional yang kita miliki bersama,” tuturnya.

Menanggapi masukan dari berbagai pihak soal PJPN 2020 – 2035, pihak Kemendikbud menyatakan, bahwa sampai saat ini peta jalan itu masih dalam proses penyusunan. Artinya, peta jalan yang beredar bukanlah merupakan versi final, melainkan masih akan terus diperbarui.

“Saat ini status Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 oleh Kemendikbud masih berupa rancangan yang terus disempurnakan dengan mendengar dan menampung masukan serta kritik membangun dari berbagai pihak,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud, Hendarman.

Meski demikian, Hendarman menyampaikan apresiasi kepada sejumlah pihak yang secara konsisten memberikan masukan, serta kritik dalam proses penyusunan Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 itu. “Kemendikbud akan terus menyampaikan perkembangan terkait penyusunannya,” ujarnya.

Senada, Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud, Jumeri mengatakan, bahwa draf Peta Jalan Pendidikan itu akan terus disempurnakan.

0 Komentar