KUNINGAN – Macan tutul yang muncul di Desa Padahurip, Kecamatan Salajambe, Kabupaten Kuningan, berjumlah dua ekor. Diduga, ini merupakan anakan dan indukan yang sedang bermigrasi.
Kemunculan macan tutul di Desa Padahurip, Kecamatan Salajambe, Kuningan, diabadikan warga setempat yang kebetulan sedang berada di kebun dan hendak mengambil pala.
Saat warga Desa Padahurip tersebut memanjat ke atas pohon, dia menyaksikan kemunculan macan tutul muncul di bawah. Tidak hanya satu, tapi dua ekor.
Baca Juga:Efek Samping Penggunaan KB Bagi Kesehatan Wanita Yang Perlu DiketahuiPolisi Kejar Para Pelaku Penusukan Purnawira Polri
Namun kemudian predator tersebut pergi dan meninggalkan perkebunan di Kecamatan Salajambe, Kuningan.
Kendati demikian, kehadiran hewan dilindungi tersebut membuat warga geger. Pasalnya, lokasi kemunculannya berada di perkebunan warga, dan cukup dekat dengan areal permukiman.
Warga menduga, setelah sempat melintas ke kawasan perkebunan itu, macan tutul kembali masuk ke dalam hutan lantaran setelahnya tidak muncul kembali.
Kepala Dusun Tajur, Desa Padahurip, Carkosi mengatakan, saat dilihat warga macan tutul sedang menggigit kantung makanan.
Kemudian karena teriakan warga, macan tersebut kabur. Menggigit Kantung Berisi Kue
“Lagi gigit kantung makanan kue di bawa ke sana-sini. Karena orang teriak-teriak, macan itu lari,” katanya, kepada Radar Kuningan.
Di hari pertama, kata dia, yang terlihat baru satu ekor. Kemudian, hari berikutnya ada warga yang sedang mencari rumput dan menemukan dua ekor.
Baca Juga:Ali, Penjual Bakso Ikan Dikabarkan Hilang Sejak Belanja ke Pasar Ciawitali GarutBenarkah Saat Tidur Bayi Tidak Boleh Memakai Bantal? Simak Penjelasannya!
“Itu warga langsung lari. Tapi sempat lihat, ukurannya beda kayaknya anak dan induknya. Mungkin nyari buruan kesadar,” tuturnya.
Informasi adanya hewan dilindungi yang turun ke perkebunan warga, kemudian dilaporkan ke BKSDA. Yang langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan berusaha untuk dijebak.
Namun, sampai Rabu (10/2/2022), hewan liar tersebut belum terpantau keberadannya. Diduga sudah kembali ke dalam hutan.
Petugas dari BKSDA Resor Cirebon juga masih melakukan pemantauan.
BKSDA berupaya untuk mengevakuasi macan tutul itu dengan memasang kandang jebakan. Petugas sudah meminta kepada warga sekitar untuk tidak dulu beraktivitas ke area perkebunan.
Setelah dua hari monitoring di lokasi, Andi menuturkan macan tutul itu sudah tidak lagi terlihat. Kemungkinan besar macan tutul itu telah kembali ke dalam hutan. (fik/yud/radarcirebon)