BANDUNG – Kasus pemerkosaan ramai-ramai seorang ABG di Bandung, ternyata tidak sekadar kasus rudapaksa saja. Pasalnya korban juga sempat disekap, disiksa, hingga dijual ke 20 orang lelaki hidung belang.
Kasus ABG Bandung diperkosa ramai-ramai, kini telah ditangani Polrestabes Bandung. Namun, baru tiga pelaku yang ditangkap. Sementara puluhan lainnya buron.
Adapun pelaku yang telah tertangkap adalah sebagai berikut: SO (19), laki-laki, bertugas melakukan penganiayaan dan menjual korban. Lalu Iq (19), laki-laki, bertugas menjual korban di Aplikasi Michat. Kemudian LU (17), perempuan, bertugas menganiaya dan menjual korban.
Baca Juga:Kades Ngamplang Garut Ditangkap Pihak Berwajib Lantaran Diduga Ambil BLT DDKolonel Priyanto Penabrak Dua Sejoli Dijebloskan ke Rutan Smart Militer
Masih ada pelaku lain yang belum tertangkap. Salah satunya adalah D (40) orang yang menjual, melakukan penyiksaan terhadap korban dan diduga otak dari kejahatan keji ini.
Sementara puluhan pelaku lain yang memperkosa korban beramai-ramai belum teridentifikasi. Termasuk 20 orang pria yang menyetubuhi korban.
Kasus pemerkosaan keji ini, terekspos ke publik lewat Alvin Akmal yang merupakan rekan satu pekerjaan dengan ayah korban.
“Ayah korban kerja sama saya, dari tahun 2019 merantau di Jakarta, suka simpan uang dia bilang buat nanti transfer keanak” dan istrinya,” kata Alwin mengungkapkan awal mula kasus ini diketahui.
Ayah Korban Sempat Hilang Kontak sekitar 1 minggu terakhir, rekannya itu sering murung saat bekerja karena tidak mendapat kabar dari istrinya dan akhirnya izin minta pulang kampung.
“Tiba-tiba saya dapet kabar kalo anaknya diculik, korban diculik didekat rumahnya, kurang lebih 50 meter,” katanya, dalam unggahan, Selasa (28/12/2021).
Lalu korban yang masih berusia 14 tahun dibawa ke tempat pelaku dan korban di perkosa secara beramai-ramai. Setelah itu korban dijual, dipukuli oleh palaku dan diseret untuk dipaksa melayani nafsu para laki-laki hidung belang.
Baca Juga:Puting Beliung Menyebabkan Rumah Warga Desa Kertajaya Rusak Ditimpa PohonKampung Cibuyutan Desa Sukalaksana Dilanda Banjir
Korban disekap selama 7 hari dan dipaksa melayani hingga lebih dari 20 orang. Bahkan saat melayani sekalipun, korban tetap dipukulin oleh pelaku, dan diancam dibunuh.
Menurut dia, kondisi korban saat ini masih sangat trauma, sering teriak ketakutan dan terus menangis. (yud/radarcirebon)