Kadis Kesehatan Garut dan Legislator PDI Perjuangan Kunjungi Bocah Tanpa Anus di Suci Kaler

Kadis Kesehatan Garut dan Legislator PDI Perjuangan Kunjungi Bocah Tanpa Anus di Suci Kaler
0 Komentar

GARUT – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Maskut Farid dan Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, mengunjungi Muhammad Fasya bocah yang terlahir tanpa anus.

Maskut Farid dan Yudha Puja Turnawan mengunjungi kediaman Muhammad Fasya langsung di Kampung Babakan Koropeak, Kelurahan Suci Kaler, Kecamatan Karangpawitan, Rabu (10/8/22).

Dikabarkan sebelumnya, Muhammad Fasya bocah 7 bulan itu adalah anak dari pasangan Sodik dan Ina. Mereka adalah keluarga dengan ekonomi lemah.

Baca Juga:Soal Kekerasan di Daar El-Qolam, MUI Kabupaten Tangerang.SuperApps BRImo Diminati Seluruh Lapisan Masyarakat

Muhammad Fasya, sejauh ini baru mendapatkan satu kali operasi yaitu membuat lubang di perut yang dilaksanakan di RSUD dr. Slamet Garut. Kemudian dia harus menjalani operasi lanjutan untuk membuat lubang di anusnya dan itu harus dilakukan di RS Hasan Sadikin Bandung.

Nah pada hari ini Maskut Farid bersama Yudha Puja Turnawan ingin memastikan pengobatan Muhammad Fasya bisa mendapatkan layanan kesehatan BPJS PBi yang ditanggung Pemerintah. Karena dikabarkan sebelumnya bahwa BPJS PBI milik Sodik tiba-tiba tidak aktif sehingga ia kebingungan untuk membawa Fasya berobat.

Kadis Kesehatan Garut, Maskut Farid menjelaskan, bahwa BPJS yang ditanggung pemerintah ini ada dua saluran. Yang pertama adalah yang ditanggung Pemerintah Pusat, dan yang kedua bisa dibiayai oleh Pemerintah Daerah.

” Tinggal didaftarkan ke Dinsos nanti Dinsos ke Dinas (kesehatan), nanti kami yang ke BPJS. Karena nanti yang membayar premi-nya adalah Pemerintah melalui Dinas Kesehatan,” ujarnya ketika diwawancarai di rumah Sodik.

Maskud juga menyebut jika ada kasus serupa dimana masyarakat miskin kesulitan untuk berobat dan dipastikan memang tidak mampu, bisa mendapatkan layanan gratis dengan mendaftar BPJS yang ditanggung Pemerintah.

” Tapi harus dipastikan kondisinya tidak mampu. Kalau mampu gak usah, tapi kalau tidak mampu kita urus,” katanya.

Mengurus yang seperti ini menurut Maskud memang sudah menjadi kewajiban Pemerintah, untuk memastikan bahwa masyarakat Garut itu harus mendapatkan pengobatan.

Baca Juga:Tarif Ojol Naik, Begini Suara Hati Para DriverKapolri Berani Usut Tuntas Kasus Brigadir J, Anggota DPR: Hukum Ditegakkan Tanpa Pandang Bulu!

Sementara itu untuk kasus bayi yang terlahir tanpa anus, menurut Maskud, kasusnya cukup banyak di Garut.

0 Komentar