GARUT – Rencana pemasangan pipanisasi yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Garut di Desa Keryajaya, Kecamatan Cibatu, belum juga terealisasi.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Garut pernah menjanjikan akan membangun pipanisasi di Desa Kertajaya. Hal itu disampaikan Kades Kertajaya Tatan Asmara.
Pipanisasi itu sangat dibutuhkan karena Desa Kertajaya merupakan daerah rawan air ketika kemarau. Tak hanya kebutuhan sehari-hari warga, namun Keryajaya juga membutuhkan untuk lahan pertanian.
Baca Juga:Terjadi Lagi, Polisi Tewas Ditembak Polisi.Kecelakaan di Tol Semarang, Tujuh Orang Dilaporkan Tewas.
Kepala Desa Kertajaya, Tatan Asmara mengatakan, sudah 6 bulan Pemkab Garut menjanjikan untuk pemasangan pipanisasi tersebut, tapi sampai sekarang belum terealisasi.
Tatan menaksir, anggaran untuk pemasangan pipanisasi tersebut akan memakan biaya Rp800 juta. Yaitu dari Pemerintah Provinsi sebesar Rp500 juta dan dari Pemkab Garut Rp300 juta.
Masyarakat Desa Kertajaya juga sampai sekarang terus menanyakan kepada desa.
” Saya selaku Kades Kertajaya rutin ditanyakan warga terkait pemasangan pipanisasi yang telah dijanjikan oleh pemerintah Garut,” ucapnya.
Lebih lanjut Tatan mengatakan, di Desa Kertajaya ini tak memiliki sumber air. Karena itu rencananya pemasangan pipanisasi tersebut dari aliran air Cibudug.
Desa Kertajaya sebagian besar lahannya pun merupakan tadah hujan. Artinya mengandalkan curah hujan untuk bisa mengairi lahan pertanian.
” Untuk memenuhi air guna kebutuhan warga Saya secara langsung ikut mengandir air yang disalurkan ke pesangan. Yang nantinya resapannya akan masuk ke sumur- sumur sarba,” ujar Tatan, Senin 5 September.
Dia berharap Bupati dan Gubernur Jabar, dapat secepatkan merealisikan pemasangan pipanisasi sesuai yang telah dijanjikan saat pertemuan dengan pihak desa.(fit)