Jembatan Banyuresmi-Karangpawitan yang Terputus Tersambung Lagi

Jembatan Banyuresmi-Karangpawitan yang Terputus Tersambung Lagi
0 Komentar

GARUT – Jembatan penghubung di Kecamatan Banyuresmi yang terputus akibat banjir, Jumat (15/7) kini sudah tersambung lagi. Jembatan yang menghubungkan ke Kecamatan Karangpawitan itu, sejak Rabu (27/7) sore sudah bisa dilalui oleh warga.

Ketua Harian Jabar Quick Response (JQR), Reggi Munggaran mengatakan bahwa setelah dilakukan pengerjaan jembatan selama empat hari, jembatan penghubung Kampung Tegal Kalapa, Kecamatan Banyuresmi dengan Kampung Pananggungan, Kecamatan Karangpawitan akhirnya bisa digunakan.

“Alhamdulillah, jembatan rawayan sepanjang 60 meter ini sejak sore tadi sudah bisa dilalui. Pengerjaannya dilakukan selama empat hari setelah sebelumnya dilakukan pembersihan sisa-sisa material banjir di sekitar area jembatan yang putus,” kata Reggi.

Baca Juga:Pelaku UMKM di Garut Dilatih Inventory Management oleh Universitas TelkomBPKH Kerjasama dengan BSI untuk Tingkatkan Efisiensi Keuangan Haji

Ia mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan tersebut bisa dilakukan dengan cepat karena dikomandoi langsung oleh ahli pembangunan jembatan Vertical Rescue dan dibantu oleh JQR, pasukan dari Zipur TNI, Polairud, Faji Garut, Gerhana, dan juga warga masyarakat sekitar.

Pembangunan jembatan itu setidaknya menghabiskan anggaran sekitar Rp75 juta. “Anggaran ini dari Gubernur Jawa Barat yang didistribusikan oleh JQR ke Vertical Recue untuk dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan seperti seling dan lainnya,” ungkapnya.

Ia memastikan bahwa jembatan rawayan itu aman untuk dilalui anak sekolah hingga warga. Apalagi saat ini, jembatan dibangun 2 meter lebih tinggi dibanding sebelumnya agar bila Sungai Cimanuk kembali meluap tidak kembali terdampak.

Selain itu, jembatan tersebut pun kuat digunakan selama lima tahun, sehingga bila ada keterlambatan dalam pembangunan jembatan yang permanen warga masih bisa mengaksesnya dalam jangka panjang.

Jembatan yang ada di Kecamatan Banyuresmi itu, menurut Reggi, merupakan salah satu dari sekian banyak jembatan yang rusak akibat diterjang banjir. Oleh karena itu, setelah jembatan tersebut selesai pihaknya langsung bergerak ke lokasi lainnya untuk membangun jembatan serupa.

“Kami mendahulukan pembangunan jembatan yang ada di Banyuresmi karena melihat lokasi itu memang betul-betul darurat harus segera dibangun karena menjadi akses pendidikan, ekonomi, dan kesehatan warga. Setelah ini selesai, kami akan bergerak ke Kecamatan Banjarwangi untuk membangun dua jembatan yang kondisi serupa dan menjadi akses utama warga,” jelasnya.

0 Komentar