Informasi Terbaru Nih, Garut Kini Dinobatkan sebagai Penerima Insentif Fiksal Paling Tertinggi di Indonesia

Informasi Terbaru Nih, Garut Kini Dinobatkan sebagai Penerima Insentif Fiksal Paling Tertinggi di Indonesia
Informasi Terbaru Nih, Garut Kini Dinobatkan sebagai Penerima Insentif Fiksal Paling Tertinggi di Indonesia
0 Komentar

RADAR GARUT – Informasi terbaru nih, Garut kini dinobatkan sebagai penerima insentif fiksal paling tertinggi di Indonesia.

Garut kini dinobatkan sebagai kabupaten penerima insentif fiskal dengan kinerja yang tertinggi se-Indonesia.

Pencapaian itu tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 350 pada Tahun 2023 mengenai Rincian Alokasi Insentif Kinerja Fiskal Tahun Berjalan Kategori Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Tahun Anggaran 2023 menurut Provinsi, Kabupaten hingga Kota.

Baca Juga:Film Horor INDIGO Tayang Tanggal 19 Oktober 2023 di BioskopTingkatkan Perekonomian dan Parawisata di Jabar, Presiden RI Sudah Resmikan KA Cepat Whoosh Jakarta-Bandung

Pencapaian ini merupakan hasil dari 4 kinerja unggulan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Garut, meliputi upaya terhadap penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting, penggunaan produk dalam negeri, hingga percepatan belanja daerah.

Alokasi itu terdiri dari berbagai macam kategori, di antaranya itu penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, serta penggunaan produk dalam negeri, hingga percepatan belanja daerah.

Rudy Gunawan, juga menyampaikan, beliau menugaskan Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, buat menerima dengan secara simbolis penghargaan serta insentif fiskal dari Kementerian Keuangan, sebagai bentuk penghargaan dari dirinya ke Wabup Garut yang sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Garut.

Wabup Garut, dr. Helmi Budiman juga menuturkan, terhadap keberhasilan Kabupaten Garut meraih penghargaan sekaligus insentif fiskal yang sebesar 25 miliar lebih ini, sebab dinilai mempunyai kinerja baik khususnya dalam hal penghapusan kemiskinan yang ekstrem, penurunan stunting, penggunaan produk dalam negeri, serta percepatan belanja daerah.

0 Komentar