Gugus Tugas Garut Tak Lagi Gunakan Rapid Test

0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Gugus Tugas Covid19 Kabupaten Garut tidak akan menggunakan lagi alat rapid test untuk memastikan reaktif dan tidak reaktifnya seseorang dalam mengecek kemungkinan paparan virus corona virus disease (Covid19). Demikian diungkapkan Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (29/6/2020).

“Kebijakan gugus tugas Kabupaten Garut itu akan lebih fokus swab (tes, red) saja, agar (akurasi, red) hasilnya bisa langsung,” kata Leli.

Menurutnya, jika ada kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Dalam Pengawasan (ODP), pihaknya akan mendrop alat pengambil swab untuk kemudian dilakukan pengecekan melalui PCR.

Baca Juga:Atalia Ridwan Kamil Dorong UMKM Jabar Kreatif dan Inovatif12 Wisatawan Garut Diduga Pakai Surat Palsu, Ketika Berkunjung ke Pangandaran

“Kita kan kemarin masih ada persediaan (alat Rapid Test, red) jadi masih digunakan, karena PCR masih terbatas paling 20 sampai 30-an sample (yang bisa diperiksa hingga mendapat hasil dalam satu hari, red),” katanya. .

Berdasarkan laporannya, ketersediaan alat Rapid Test sudah habis. Ke depannya, Pemkab Garut kemungkinan tidak akan lakukan pengadaan alat Rapid Test lagi.

“Kemungkinan kita tidak pengadaan lagi rapid tes kecuali didroping dari provinsi kalau jadi, karena ini baru rencana, dan sebelum itu kita harus rebranding dulu ambulan dengan tulisan Mobile Rapid Test. Kita baru ngajuan rebranding,” katanya.

Menurutnya, pengambilan sample swab per harinya bisa mencapai 300 sampai dengan 1000-an sample, tergantung ketersediaan alat dan SDM-nya. Namun untuk itu, pihaknya tetap melakukan pilih-pilih mana saja yang menjadi prioritas untuk segera dilakukan swab test.

“Kita pilih-pilih juga karena keterbatasan alat dan SDM. Kalau sampel swab bisa sampai 500 bahkan 1000 tergantung tenaganya. Kemarin di pasar Limbangan sekitar 300an, Selaawi di samida itu sampai 500an,” pungkasnya. (erf/RP)

0 Komentar