Fraksi Demokrat Lakukan Aksi Walk Out dalam Sidang Paripurna DPRD Garut, Bahas Anggaran Perubahan

Fraksi Demokrat Lakukan Aksi Walk Out dalam Sidang Paripurna DPRD Garut, Bahas Anggaran Perubahan
pixabay
0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Fraksi partai Demokrat melakukan aksi walk out dalam sidang paripurna DPRD Garut dengan agenda pengesahan anggaran APBD Perubahan tahun 2020, Rabu (30/9/2020).

Fraksi Demokrat melakukan aksi walk out, lantaran banyak anggaran perubahan yang mau disahkan justru tidak berpihak pada masyarakat serta banyak keputusan yang mengambang.

Sebelum sidang paripurna dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan finalisasi anggaran, termasuk rencana penolakan pengadaan mobil dinas empat pimpinan DPRD untuk dibatalkan. Fraksi Demokrat sendiri meminta pimpinan DPRD untuk memfasilitasi pertemuan dengan Bupati Garut di ruangan Fraksi Demokrat. Namun, pimpinan DPRD tidak memberikan kesempatan. Padahal, banyak persoalan temuan di lapangan yang hendak disampaikan dan dimasukan dalam anggaran perubahan.

Baca Juga:Polisi Rekonstruksi Pembunuhan yang Dilakukan Tukang Cilok Terhadap Seorang WanitaAksi Curanmor di Kota Banjar Terekam CCTV

“Ya, kami berlima dari Fraksi Demokrat memilih untuk walk out dan tidak menyetujui anggaran perubahan untuk disahkan. Ketua Fraksi melakukan interupsi dan langsung meninggalkan arena sidang,” ujar Anggota Fraksi Demokrat, Dadang Sudrajat, kepada wartawan.

Ada beberapa persoalan kata Dadang yang semestinya diakomodasi dalam anggaran perubahan tahun 2020, ketimbang harus melakukan pembelanjaan kendaraan. Misalnya, anggaran perubahan difokuskan pada penganangan pandemi Covid-19, serta memberikan bantuan terhadap para pelaku usaha yang terkena dampak.

“Para petani, sopir angkutan umum idealnya diberikan bantuan untuk kehidupannya. Demokrat menginginkan anggaran perubahan menyentuh rakyat luas,” katanya.

Petani di Garut saat ini kata Dadang sedang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi sehingga berpengaruh terhadap hasil pertanian. Sedangkan para sopir angkutan umum dengan adanya pandemi Covid-19, sulit mendapatkan penumpang.

“Kami inginkan anggaran perubahan dibelanjakan untuk kepentingan rakyat. Termasuk menolak dibelanjakan untuk pengadaan mobdin empat pimpinan DPRD dan pembelanjaan roda dua. Kalau untuk ambulance kita memang sepakat,” ucap Dadang.(RP)

0 Komentar