Formagat Pertanyakan Kinerja Bappeda Ciamis, Dinilai Minim Perencanaan

Formagat Pertanyakan Kinerja Bappeda Ciamis, Dinilai Minim Perencanaan
0 Komentar

Penulis : Rizki Aldi Saputra | Editor : Feri Citra Burama

RadarPriangan.com, CIAMIS – Forum mahasiswa dan pemuda galuh tabayun (FORMAGAT) melakukan audiensi ke Badan Perencanaan Pembangunan Daeràh (BAPPEDA) Kabupaten Ciamis, Rabu ( 2/9/2020).

Koordinator Formagat, Ifan Shofarudin Jaohari menyampaikan, ada beberapa hal yang disoroti dari Bappeda. Salah satunya tentang pengendalian perencanaan yang dianggapnya minim dari Bappeda Ciamis.

“Hasil dari Musrenbang dan RPJMD dan akhirnya terjadi miss program, misalnya Islamic Center Ciamis, Wisma Atlet, dan Gedung Kesenian yang sudah menggunakan anggaran yang besar tapi tidak dipergunakan sesuai dengan perencanaan awal,” ujarnya.

Baca Juga:Mengaku Wartawan Jual Spanduk Covid-19 ke Desa, Karena Terlalu Mahal Lalu DitolakPeralihan Musim, Dinkes Garut Imbau Warga Waspada Terhadap DBD dan Cikungunya

“Formagat juga membahas tentang kurangnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan, karena percuma bila hanya diundang pada saat seremonialnya saja, akan tetapi pada saat pra musrenbang dan forum Organisaai Perangkat Daerah (OPD) atau pada saat penjabaran program tidak ada partisipasi masyarakat karena masih banyak musdus ataupun musdes yang tidak dilaksanakan,” tambahnya.

Dia juga membahas transparansi dari Bappeda karena seperti lost komunikasi bahkan website tempat informasi publik Bappeda tidak di-update bahkan nyaris tidak bisa dibuka.

Formagat juga membahas ada pembangunan gedung pemerintahan yang dibangun di sempadan sungai. Seperti kantor setda, Kantor BNN, bangunan SMPN 1 Ciamis dan Bangunan MAN 2 Ciamis.

Sehingga banyak masyarakat yang melanggar wilayah sempadan sungai juga menyalahkan pemerintah yang banyak melanggar wilayah itu. Supaya kedepannya di arahkan untuk diperbaiki dan diperbaharui.

“Hal terakhir yang dibahas adalah pelaksanaan pembangunan yang tersendat karena Covid 19, formagat menuntut untuk dilakukannya akselerasi atau percepatan dan perencanaan ulang untuk mengejar pembangunan yang tersendat,”ucapnya.

Sementara itu kepala Bappeda, Andang Firman menyampaikan terimakasih atas kontrol sosial yang dilakukan Formagat.

Dia meminta waktu 2 minggu untuk melakukan berbagai perbaikan dan tindak lanjut terkait kritik dan saran dari Formagat. Termasuk untuk menyelesaikan website dan sebagainya.

Baca Juga:Gara-gara Tersinggung, 7 Orang Keroyok Rekan KerjanyaDituntut Mundur, Begini Sikap Kades Girimukti di Majalengka

” Dalam waktu secepatnya kita akan perbaiki website Bappeda untuk mempublikasikan semua kegiatan yang dilakukan di Bappeda,” jelasnya. (Aldi/RP)

0 Komentar