Disway dan B-Universe Bangun Jaringan Media, Jadi Strategi Adaptasi Perubahan Zaman

Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita saat berkunjung ke Kantor Jabar Ekspres, Sabtu (4/8). (Dok.
Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita saat berkunjung ke Kantor Jabar Ekspres, Sabtu (4/8). (Dok. Jabar Ekspres)
0 Komentar

BANDUNG – Disway dan B-Universe secara resmi telah menjalin kerja sama dalam industri media. Kerja sama ini merupakan salah satu strategi dalam menghadapi tantangan perubahan zaman.

Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya sekarang ini sudah menjadi bagian dari keluarga besar Disway. “Saya klaim bahwa sekarang sudah jadi bagian Disway,” ucapnya saat berkunjung ke Kantor Jabar Ekspres, Sabtu (4/8).

Secara resmi ikatan kerjasama ini telah terjalin ketika kontrak kerjasama yang dilakukan pada Malam Apresiasi Satu Inspirasi yang diadakan B universe di hotel Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/7) lalu.

Baca Juga:Partai Golkar Pinang Dedi Mulyadi Jadi Cagub Jabar Wapres Ma'ruf Amin Lantik 1.079 Pamong Praja Muda IPDN

Kerja sama ini menyatukan jaringan media B-Universe dan Disway untuk mengambil peran dan pengaruh dalam ekosistem jurnalistik ataupun media di tanah air. Dari kerja sama ini ditargetkan terbentuk jaringan 400 media dalam dua tahun ke depan. Dan sekarang sudah ada 285 media.

Mantan Menteri Perdagangan itu menambahkan, kolaborasi itu juga bagian dari langkah memperkuat media. Agar bisa bertahan dalam menghadapi perkembangan zaman. “Kolaborasi ini agar media semakin kuat,” ucapnya dalam kehadirannya bersama bakal Calon Gubernur Jabar Dedi Mulyadi itu.

Sementara itu Dedi Mulyadi juga menekankan pentingnya adaptasi yang dilakukan oleh industri media sekarang ini. Menurutnya media sering lupa akan pergerakan segmen pasar yang dimiliki. “Segmen pasar akan selalu berubah, yang lama akan pergi dan akan muncul segmen baru,” tuturnya.

Dedi melanjutkan, diantara tantangan sekarang ini ialah pesatnya media sosial di masyarakat. Baginya, media perlu adaptasi dan perlu mempertahankan jati diri. “Media yang konsisten akan selalu punya segmen pasar, sementara yang tidak konsisten tidak akan punya,” tegasnya.

Dedi juga berpesan bahwa media jangan hanya mengandalkan kejutan dalam menghadirkan informasi. Ia juga mempunyai harapan besar bahwa media bisa ikut serta dalam mengubah atau mendidik pikiran masyarakat. Khususnya di Jawa Barat.

Sehingga berita yang dihasilkan merupakan berita yang membantu membentuk pola pikir masyarakat. “Harapan kami, ke depan berita adalah yang mendidik, yang membentuk karakter masyarakat untuk maju. Dan tentu harus objektif,” pungkasnya.

0 Komentar