Desa Mandiri Dananya Akan Ditambah

Desa Mandiri Dananya Akan Ditambah
Desa Mandiri Dananya Akan Ditambah
0 Komentar

Untuk kategori lomba TTG Unggulan Juara Kesatu direbut peserta asal Kab. Ciamis, selanjutnya urutan kedua dan ketiga dari Kab. Sumedang dan Kab. Cirebon.

Kategori Posyantek Desa Berprestasi, Posyantek Mandiri Jaya (Kab. Subang) sebagai Juara I, disusul Posyantek Kondang Teknologi (Kab. Garut) dan Posyantek Ikhlas Rama (Kab. Bandung Barat) berada diperingkat kedua dan ketiga.

Pada kesempatan tersebut Menteri Desa PDT, Gus Halim memberikan penghargaan percepatan pembangunan desa tahun 2022 dan penyematan Lencana Bhakti Desa Pertama kepada 18 Bupati dan khusus Walikota Banjar dianugerahi Lencana Bhakti Desa Utama, karena seluruh desanya berstatus mandiri.

Baca Juga:Gubernur Jawa Barat Raih Penghargaan atas Kesuksesan  Entaskan Desa Tertinggal dan Sangat TertinggalPesawat Menabrak Seekor Burung hingga Mengeluarkan Api, Pilot Umumkan Keadaan Darurat

Selain itu, 19 perwakilan desa di Jabar yang berhasil mencapai status Desa Mandiri menerima Lencana Desa Mandiri.

Begitu pula Gubernur Jabar mendapat penghargaan yang sama atas keberhasilannya dalam percepatan pembangunan desa tahun 2022 dan Lencana Bhakti Desa Pertama yang diterima oleh Uu Ruzhanul Ulum.

Selanjutnya Gus Menteri juga menyerahkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi para mitra Kemendesa PDT, diantaranya PT. Pertamina Hulu Indonesia Regional III Zona IX dan Harian Kompas.

Dalam sambutannya, Gus Menteri menegaskan bahwa perubahan status desa menjadi Desa Mandiri akan berkonsekuensi terhadap pendanaan yang semakin meningkat.

“Ini yang perlu saya tegaskan karena masih banyak yang berpresepsi bahwa ketika desa mandiri terus dananya berkurang justru itu terbalik,” jelas Gus Menteri.

“Justru dananya ditambah, karena yang digarap bukan barang yang konkrit. Misalnya pengembangan sumberdaya manusia, optimalisasi ekonomi warga, atau peningkata kesejahteraan,” imbuhnya.

Ia menuturkan bahwa pendulum Desa Mandiri terdapat pada pemberdayaan masyarakat, bukan lagi sekedar pembangunan desa. (*)

0 Komentar