Dengan Pandemic Fund, Presidensi G20 Indonesia Siapkan Dunia Hadapi Pandemi di Masa Depan

Dengan Pandemic Fund, Presidensi G20 Indonesia Siapkan Dunia Hadapi Pandemi di Masa Depan
Sesmenko Susiwijono, Foto: ekon.go.id--
0 Komentar

Menyoal tentang manfaat penyelenggaraan event G20 sepanjang tahun 2022 untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, menurut Sesmenko Susiwijono jauh lebih besar daripada yang telah diperkirakan melalui suatu survei pada awal penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia di Desember 2021 lalu.

Presidensi G20 Indonesia sendiri telah menyelenggarakan sekitar 437 events ditambah 1 KTT di 25 kota. Kesemuanya diperkirakan menghabiskan konsumsi rumah tangga hingga Rp1,7 triliun, dan berkontribusi kepada PDB mencapai Rp7,4 triliun, serta menyerap sekitar 33 ribu tenaga kerja.

“Hitungan UI dulu adalah 2 kali lipat dari Annual Meeting World Bank dan IMF 2018 yang dihadiri 189 negara, hitungan kami sekarang exposure ke acara lebih besar daripada perhitungan awal tersebut. Hal ini terlihat kenaikan pertumbuhan di berbagai sektor pendukungnya, karena semua K/L Pusat, Pemda, BUMN, BUMD, dan swasta turut mendorong berbagai acara G20 itu,” papar Sesmenko Susiwijono.

Baca Juga:Cristiano Ronaldo Terlanjur Sakit Hati ke Glazer, Sempat Ngemis Absen karena Masalah Keluarga, Tapi…Rudal Rusia Hantam Polandia, Kemhan Rusia: Provokasi untuk Panaskan Situasi, Polandia: Belum Ada Bukti Kuat

Sesmenko Susiwijono juga menjelaskan mengenai pandemic fund, yang merupakan kumpulan dana yang dibutuhkan dalam penanganan pandemi bersama oleh negara-negara di dunia jika terjadi suatu pandemi lagi di masa depan.

Pandemic fund yang dibutuhkan mencapai sebesar USD31.1 miliar per tahun agar dapat berfungsi optimal untuk membiayai sistem pencegahan, persiapan, dan respon terhadap pandemi di masa yang akan datang.

Pengumpulan dana tersebut berasal dari anggota G20, negara non G20, dan lembaga filantropis dunia.

“Hal ini bagus karena semua pihak akan bekerja sama menangani pandemi. Kita harus mewujudkan arsitektur kesehatan global yang andal, inklusif dan berkelanjutan, maka itu kita tidak bisa sehat sendirian melainkan sehat bersama”.

“Dunia harus punya kapasitas pembiayaan dan satu ekosistem kesehatan global antar negara untuk menghadapi pandemi bersama-sama. Sebenarnya, Financial Intermediary Fund (FIF) sudah mulai digulirkan sejak Presidensi G20 Italia di 2021, namun baru dikonkretkan saat ini, dan tanggal 13 kemarin sudah diluncurkan pandemic fund,” pungkas Sesmenko Susiwijono. (rep/fsr)(Fin.co.id/pkl/Rendi)

0 Komentar