Cegah Pungli di UPT Pemasyarakatan, Staf Khusus Menkumham Pimpin Kegiatan Penguatan

istimewa
PENGUATAN. Staf Khusus Menkumham Bidang Pengamanan dan Intelijen, Krismono memimpin kegiatan penguatan reformasi birokrasi dan pencegahan Pungli di UPT Pemasyarakatan se-Garut Raya.
0 Komentar

GARUT – Staf Khusus Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Bidang Pengamanan dan Intelijen, Krismono memimpin kegiatan penguatan reformasi birokrasi dan pencegahan pungutan liar (Pungli) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Garut Raya. Kegiatan dilaksanakan di Aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Garut, Sabtu (10/8).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Kepala Rutan, Lapas Garut, dan Bapas Garut. Hadir juga pejabat struktural bersama jajaran dari Lapas, Rutan, serta Bapas Garut.

Sebagai tuan rumah dalam kegiatan tersebut, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Garut, Rusdedy dalam sambutannya menyampaikan akan pentingnya reformasi birokrasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Baca Juga:Rutan Garut Dikunjungi Staf Khusus Menkumham Bidang Pengamanan dan IntelijenBerharap 3 Pasangan, Warga Garut Berharap Parpol Segera Putuskan Calon Bupati dan Wakilnya

Hal lainnya yang menurutnya juga penting adalah komitmen untuk melakukan perbaikan terhadap pelayanan, baik di masyarakat maupun warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Bidang Pengamanan dan Intelijen, Krismono dalam kegiatan tersebut memberikan arahan dan penguatan terhadap sejumlah aspek penting.

Aspek pertama yang disampaikannya adalah kaitan dengan pimpinan. “Pimpinan diharapkan dapat menjadi teladan bagi jajarannya, mulai dari kedisiplinan hingga pencapaian kinerja,” ujarnya.

Hal lainnya yang disampaikan adalah kaitan agar mengutamakan pelayanan publik yang berdampak langsung kepada masyarakat. “Seperti adanya Duta Layanan untuk memandu masyarakat dalam mendapatkan layanan,” ucapnya.

Selain itu juga, Krismono meminta agar semuanya bisa fokus pada peningkatan kemampuan juga keterampilan para narapidana. Ia menyebut bahwa hasil produksi adalah bagian dari bonus yang didapatkan.

Terakhir ia mengingatkan akan pentingnya strategi dalam manajemen media informasi. Menurutnya hal itu juga penting dilakukan untuk menghadapi sensitifitas masyarakat terhadap berita negatif.

“Petugas Pemasyarakatan adalah contoh bagi warga binaan. Kita adalah pembina, kita adalah role model bagi yang dibina. Bagaimana kita akan melaksanakan pembinaan yang baik, apabila kita tidak menjadi contoh yang baik,” pungkas Krismono. (*)

0 Komentar