Cara Jamkrindo Gunakan Teknik SROI di Kecamatan Cibatu

Cara Jamkrindo Gunakan Teknik SROI di Kecamatan Cibatu
Cara Jamkrindo Gunakan Teknik SROI di Kecamatan Cibatu
0 Komentar

RADAR GARUT – Gunakan pengukuran penghitungan social return on investment (SROI) dilakukan pada Kelompok Kerja Salarea (Komunitas Salarea) dalam fokus group disscussion (FGD) yang dilakukan oleh PT Jamiman Kredit Indonesia (Jamkrindo) di Kecamatan Cibatu, Kabupatan Garut, Minggu (26/11/2023).

Hal ini dilakukan karena di Cibatu ini merupakan mitra Jamkrindo dalam menjalankan program Tangung Jawab Sosial Lingkungan (TJLS) di Cibatu yang di Jamkrindo menggaet konsultan Filantra.

Sekretaris Perusahaan PT Jamkrindo, Aribowo mengatakan, Jamkrindo yang merupakan sebuah perusahaan bergerak di bidang penjaminan dan memiliki tanggung jawab untuk memberikan dampak positif bermanfaat terhadap sosial, ekonomi dan lingkungan kepada masyarakat.

Baca Juga:Galaxy A53 5G Ponsel Layar Super AMOLED Tahan Debu dan AirPerum BULOG Buka Lowongan Kerja Bagi SMA Hingga S1, Begini Kualifikasi dan Posisinya

“Sejak tahun 2021, Jamkrindo telah menjalankan kegiatan pemberdayaan UMKM kepada Kelompok Kerja Salarea. Selain itu, Jamkrindo telah menyalurkan bantuan sosial dan lingkungan di wilayah Garut,” ucapnya, Minggu (26/11/2023).

Dikatakannya, kegiatan pemberdayaan UMKM yang tengah dilaksanakan oleh Jamkrindo tersebut, maka kini pihaknya melakukan FGD penghitungan SROI di Cibatu yang bekerjasama dengan Filantra.

Diketahui, Filantra merupakan konsultan pemberdayaan terpercaya sejak tahun 2015 yang terdepan dengan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) lewat program TJSL, pengembangan masyarakat dan filantropi untuk menghadirkan dampak positif yang berkelanjutan.

Sementara CSR Consultant Filantra, Muhammad Majid Badaruddin menuturkan, SROI yang merupakan instrumen pengukuran efektif serta dapat dimengerti oleh semua orang melalui dampak, pengembalian, manfaat atau nilai dalam lingkungan masyarakat saat ini.

“Pengukuran ini dilakukan untuk mengevaluasi dampak pada pemangku kepentingan, mengidentifikasi cara untuk meningkatkan kinerja dan meningkatkan kinerja investasi,” tambahnya.

Dalam kajian ini data didapatkan melalui FGD, yang mana wawancara dan survei lapangan dilaksanakan selama dua hari, yaitu dari 23-24 November 2023 dengan melibatkan beberapa pemangku kepentingan di Cibatu.

Adapun stakeholder yang terkait dalam kegiatan ini antara lain Komunitas Salarea, Kelompok Kerja Salarea, aparat desa, dan komunitasnya, Perhutani, para ketua kelompok tani kopi, pengelola Rumah Sampah Salarea, kelompok tani talas, tim Salarea Mengajar, pengelola Pawon Kopi Salarea, UMKM Cibatu, dan lainnya.

Baca Juga:Kurs Nilai Tukar Dollar ke Rupiah hari ini Jumat 24 November 2023Blockchain Stacks (STX), Begini Peredaran Koin dan Keamanan Jaringannya

Di waktu yang sama, Ketua Kelompok Kerja Salarea Dadan M Ramdan mengatakan, penghitungan SROI dapat menjadi pengalaman berharga terhadap pihak komunitas dan pemangku kepentingan dalam memahami sejauh mana dampak manfaat dari program TJSL Jamkrindo.

0 Komentar