BRI Fasilitasi Pelatihan dan Sarana Pengelolaan Sampah di Desa Sukalaksana Garut

BRI Fasilitasi Pelatihan dan Sarana Pengelolaan Sampah di Desa Sukalaksana Garut
BRI Fasilitasi Pelatihan dan Sarana Pengelolaan Sampah di Desa Sukalaksana Garut
0 Komentar

 

“Terimakasih sebesar-besarnya yang telah memberikan bantuan bimbingan khususnya dalam pengelolaan sampah dari BRI untuk kami, karena untuk saat ini memang penanganan sampah di Kecamatan Samarang sendiri masih menjadi hal yang sulit untuk dikendalikan, mudah-mudahan dengan bantuan BRI di Desa Sukalaksana bisa mengendalikan sampah, baik organik dan anorganik,” katanya.

Sementara itu, Fasilitator Pengembangan dan Pelatihan Pengelolaan Sampah dari Dampak Sosial Indonesia (DSI), Kamelia Sambas, mengungkapkan, masyarakat mulai sadar dalam pengelolaan sampah

Meski begitu, proses edukasi ini tetap dilanjutkan untuk memperkuat kesadaran dalam pengelolaan sampah mulai dari memilah sampah organik dan anorganik.

Baca Juga:Berapa Jam dari Bandung ke Garut? Segini Estimasi Waktu TempuhWisata Kuliner Malam Kerkof Garut, Lengkap dengan Menu Jajanan Khas & Live Musik

Pengelolaan sampah di Desa Sukalasana didorong untuk pemanfaatan sampah menjadi pupuk, dengan begitu masyarakat juga bisa mendapat manfaat dari proses pengolahan nantinya.

“Sampah berdampak akan lingkungan, dengan adanya bank sampah, masyarakat bisa mengurangi sampah organik. Masyarakat bisa memilah dari rumah mana sampah organik dan anorganik. Kemudian dikirim ke Bank Sampah untuk dikelola,” katanya.

Menurutnya, dengan memanfaatkan Magot maka sampah organik bisa terurai lebih cepat. Dengan begitu, sampah organik yang dihasilkan masyarakat bisa dikelola lebih baik.

Tidak hanya itu, masyarakat juga didorong untuk melakukan budidaya Magot, ketika Magot menjadi lalat maka dia akan bertelur dan menjadi Magot lagi.

Sementara itu untuk sampah anorganik dipilah untuk kemudian dijadikan kreasi dari bahan plastik, tidak hanya itu beberapa sampah plastik juga dicacah untuk kemudian dijual ke pengepul.

“Nanti yang sampah yang anorganik dikumpulkan dulu lalu dijual ke pengepul, Warga sudah punya mesin pencacah, karena daya jual sampah anorganik yang dicacah lebih mahal,” pungkasnya. (*)

0 Komentar