BPBD Kabupaten Garut: Kebakaran Gunung Guntur Terjadi Karena Cuaca Panas Ekstrem

Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Garut, Daris Hilman
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Garut, Daris Hilman
0 Komentar

GARUT – Kepala Pelakasana BPBD Kabupaten Garut, melalui Kepala Bidang Kedaruratan Logistik, Daris Hilman, menyampaikan, penyebab terjadinya kebakaran di Gunung Guntur itu karena faktor cuaca panas extrem.

“Faktor kebakaran di Gunung Guntur itu karena faktor alam, atau cuaca ekstrem panas yang amat sangat panas, itu dari BMKG, bisa kita buktikan,” ujar Daris Hilman, saat ditemui di Kantor BPBD Kabupaten Garut, Rabu 21 Agustus 2024.

“Kebanyakan yang terbakar itu bukan pohon keras, tapi rumput ilalang. Salah satu penyebab kebakaran itu ya rumput ilalang itu, ditambah angin yang besar dan cuaca yang panas,” sambungnya.

Baca Juga:Sambut HUT RI ke 79 bank bjb Beri Diskon Untuk Pengguna DIGIbank bjb dan MNC Finance Kerja Sama Joint Financing

Daris menyebutkan, bahwasanya ada sekitar 3 titik lahan atau hutan yang terbakar di Gunung Guntur.

“kalau luasan hektar kami belum bisa memprediksi karena ada pihak yang berwenang. Tetapi kalau dilihat dari visual itu ada 3 titik, satu Tapalkuda, Puncak Sakti, dan Cigenjreng, 3 titik itu,” ujarnya.

Meski titik terjadinya kebakaran jauh dari permukiman warga, dikabarkan warga sekitar ada yang terganggu karena asapnya. Namun, Daris tidak bisa memastikan bahwa asap tersebut mengganggu warga sekitar.

“Kalau terganggu atau tidaknya kan tidak ada laporan ke Dinkes bahwa ada yang tekena penyakit Ispa, itukan versi mereka. Kalau ada laporan ke puskesmas ada yang terkena Ipsa itu baru kita bisa menyimpulkan ada gangguan terkena asap, itu belum ada laporan” katanya.

Daris menjelaskan, apabila cuaca panas terjadi secara terus menerus maka kemungkinan kebakaran semakin meluas bisa saja terjadi. “kalau cuaca seperti ini terus kemungkinan ada, bisa lebih menyebar,” jelasnya.

Beruntungnya, setelah terjadinya kebakaran di Gunung Guntur tidak ada satupun warga masyarakat pendaki yang sampi terjebak.

“itu sudah dikoordinasi ke POS yang legal, dari POS 2 itu sudah dicek daftar nama yang mendaki itu sudah turun semua, artinya tidak ada yang terjebak,” ungkapnya.

Baca Juga:Rumah Warga Garut Kota Disatroni Orang Tak Dikenal, 2 Handphone RaibPekan Olahraga Santri, Bey Machmudin: Wahana Pembinaan Karakter Disiplin Santri

Lebih lanjut, menurut Daris, sepanjang tahun 2024 baru kali ini ada kejadian terjadinya kebakaran Gunung di Kabupaten Garut. “yang melaporkan dan resmi yang ini (Gunung Guntur), baru ini saja,” lanjutnya.

Dikatakanya juga, bahwa kebaran yang terjadi saat ini, menurut Daris kebarakan jauh dari yang menganggu kehidupan warga masyarakat sekitar.

0 Komentar