Berikut Riwayat Perjalanan Dua PDP yang Meninggal Dunia di Garut

0 Komentar

Kemudian pasien ini kembali mengontak petuas UPT Puskesmas Leles pada tanggal 24 Maret 2020. Dia kembali mengeluhkan sesak yang semakin memberat. Kemudian oleh petugas disarankan untuk datang lagi ke puskesmas dengan membawa hasil rontgen-nya.

” Pada saat itu, hasil rontgen dinyatakan radang paru-paru berat dan diduga PDP harus segera dirujuk ke RSUD dr. Slamet Garut. Sekitar pukul 23.00 WIB, tim PSC datang menjemput PDP dan dibawa ke RSUD dr. Slamet Garut dan langsung mendapatkan penanganan di ruang isolasi dengan status PDP,” ujar Ricky.

Setelah itu pada pada tanggal 30 Maret, PDP ini sebetulnya sempat membaik dan statusnya berubah menjadi ODP. Namun pada tanggal 01 April, dia kembali mengalami pemburukan dan statusnya berubah lagi menjadi PDP. Saat itu pula dilakukan tindakan medis dan pengambilan sampel spesimen laboratorium.

Baca Juga:Pemdaprov Jabar Akan Periksa Kesehatan Pemudik dari Zona Merah COVID-19Penyemprotan Disinfektan Serentak, dari Jabar untuk Indonesia Lawan COVID-19

” Tanggal 01 April pukul 23.30 WIB PDP dinyatakan meninggal. Pemulasaraan telah sesuai SOP dan protokol untuk diserahkan kepada keluarga PDP,” ujar Ricky.

Sementara itu Ricky menyebut bahwa sampai dengan hari Kamis 2 April 2020 jam 16.30, jumlah kasus positif covid-19 di Garut masih satu kasus.

Nanti pada hari ke-14 dan ke-15 perawatan, pasien positif ini akan kembali diambil spesimen ulang. Guna memastikan bahwa yang bersangkutan kondisinya sehat.

” Sehingga diharapkan sudah tidak ditemukan lagi virus korona dalam sampel yang akan diperiksa laboratorium rujukan di Bandung,” ujar Ricky.(fer/rls)

Laman:

1 2
0 Komentar