Berikut Riwayat Perjalanan Dua PDP yang Meninggal Dunia di Garut

0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Pemerintah Kabupaten Garut kembali merilis dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia.

Dua pasien berjenis kelamin laki-laki itu masing-masing berusia 20 tahun dan 52 tahun yang meninggal Rabu malam (01/04/2020) di ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut.

Adapun PDP berusia 20 tahun merupakan warga Kecamatan Cigedug, sementara PDP 52 tahun adalah warga Kecamatan Leles.

Baca Juga:Pemdaprov Jabar Akan Periksa Kesehatan Pemudik dari Zona Merah COVID-19Penyemprotan Disinfektan Serentak, dari Jabar untuk Indonesia Lawan COVID-19

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Pemerintah Kabupaten Garut, Ricky R Darajat merilis riwayat perjalanan dua PDP tersebut. Berikut perjalanan mereka sebelum meninggal di ruang isolasi RSUD dr Slamet Garut.

Untuk PDP 20 tahun awalnya pulang dari Bogor ke rumahnya Hari Rabu 18 Maret 2020 dengan kondisi demam dan sakit gigi.

Kemudian tanggal 26 Maret 2020, PDP sempat menjalani perawatan di UPT Puskesmas Cisurupan selama 1 hari.

Setelah itu pada tanggal 27 Maret 2020, pihak UPT Puskesmas Cisurupan merujuk pasien ke RSUD dr. Slamet Garut dan langsung mendapatkan penanganan di ruang isolasi Covid-19 dengan status sebagai PDP.

” Namun, pada Tanggal 28 Maret 2020, PDP tersebut sempat pulang ke rumahnya di Cigedug tanpa sepengetahuan pihak RSUD dr. Slamet Garut, dan pada Pukul 12.30 WIB (Tanggal 29 Maret 2020) berhasil dievakuasi dan dibawa kembali ke RSUD dr. Slamet Garut,” terang Ricky.

PDP ini kata Ricky, selama tanggal 29 Maret sampai dengan 01 April telah dilakukan tatalaksana pengobatan dan perawatan, termasuk pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium rujukan di Bandung. Kemudian pada tanggal 01 April 2020, PDP tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu untuk PDP berusia 52 tahun, diketahui kesehariannya bekerja sebagai sopir taxi di Jakarta. Dia pulang ke Garut pada Tanggal 19 Maret 2020 dalam keadaan sakit.

Baca Juga:Lagi, Dua Pasien PDP di Garut Meninggal DuniaKapolres Garut: Jangan Sebarkan Identitas Pasien Positif Korona, ODP Maupun PDP

Dari hasil anamnesa, pasien ini mengalami keluhan sakit batuk-batuk, sesak, dan sering demam ringan selama beberapa hari sebelum kepulangannya ke Garut.

” Tanggal 20 Maret PDP tersebut berobat ke salah satu klinik swasta yang ada di sekitar tempat tinggalnya, namun tidak ada perbaikan. Tanggal 22 Maret 2020, PDP berobat ke UPT Puskesmas Leles dengan keluhan yang sama (batuk dan sesak) dan petugas puskesmas merujuk pasien untuk diperiksa rontgen di salah satu rumah sakit di Garut,” ujar Ricky.

0 Komentar