Anak Punk Nyaris Bunuh Diri Karena Hamil di Luar Nikah

Anak Punk Nyaris Bunuh Diri Karena Hamil di Luar Nikah
ilustrasi
0 Komentar

GARUT,  SLAWI – Tragis benar nasib yang dialami ABG berinisial NR alias DN, 16, warga Kecamatan Adiwerna. Di tengah depresi berat akibat hamil di luar nikah, bocah yang sudah bergabung dengan komunitas anak punk ini nyaris bunuh diri disebuah lahan kosong Pedukuhan Pener, Kecamatan Kramat.

Beruntung, niatnya dapat digagalkan seorang bidan desa yang bekerja di Puskesmas Bangungalih dan yang bersangkutan sempat dirawat di rumah bidan tersebut sebelum akhirnya diserahkan ke Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2 dan KB) Kabupaten Tegal.

Kepala Dinas P3AP2 dan KB Kabupaten Tegal Elliya Hidayah didampingi Sekretaris Dinas Teguh Mulyadi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, bidan desa yang bekerja di Puskesmas Bangungalih menyerahkan DN agar bisa mendapatkanperawatan intensif dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Saat ini yang bersangkutan dititipkan di rumah singgah Trengginas milik Dinas Sosial untuk mendapatkan penanganan secara psikologis.

Baca Juga:Polisi Kejar Ustadz Cabul yang Gauli MuridnyaKesal Mendengar Ustadz Cabuli Murid, Warga Bakar Tempat Mengaji Pelaku

“Kami juga datangkan tenaga psikiateruntuk memberikan diagnosa yang jelas. Agar solusi yang nantinya kita tempuh sesuai dengan yang dibutuhkan,” ujarnya seperti dikutip dari Radar Tegal (Fajar Indonesia Network Grup), Selasa (6/4).

Kondisi korban kini sedang hamil delapan bulan dan sesuai Hari Perkiraan Lahir (HPL). Bayi yang dikandungnya akan lahir di bulan Mei 2021 mendatang. Korban merupakan bungsu dari empat bersaudara. Ibunya sudah meninggal dunia sejak korban berusia dua tahun. Dari penuturannya, dia sudah bergabung dengan komunitas anak punk sejak masih duduk dibangku kelas V di sebuah Madrasah Ibtidaiyah.

“Bapaknya sempat mendatangkan guru les agar sang anak bisa tetap belajar di jalur yang benar,” cetusnya.

Pihaknya berupaya untuk menyelamatkan jabang bayi yang dikandingnya dan juga masa depan korban. Korban awalnya malu untuk pulang ke rumah dalam kondisi seperti ini. Dia berupaya agar nantinya korban tidak dirundung oleh lingkungan, serta memulihkan trauma yang sempat dialaminya setelah bertahun-tahun bergumul dengan komunitas anak punk.

“Setelah nanti bayi yang dikandungnya bisa dilahirkan dengan selamat. Kami baru akan melangkah dengan siapa saja korban bergaul dan berupaya agar korban siap kembali ke rumah,” ungkapnya.

0 Komentar