Alasan Penentuan 1 Syawal Berbeda-beda

Alasan Penentuan 1 Syawal Berbeda-beda (foto Pinterest)
Alasan Penentuan 1 Syawal Berbeda-beda (foto Pinterest)
0 Komentar

RADAR GARUT – Penentuan 1 Syawal, atau hari raya Idul Fitri, dalam Islam biasanya didasarkan pada pengamatan hilal atau bulan sabit baru setelah bulan Ramadan.

 Tradisi penentuan hilal ini berasal dari praktik Nabi Muhammad SAW dan dilakukan secara global oleh umat Muslim.

 Namun, terdapat perbedaan dalam metode penentuan hilal antara mazhab atau kelompok Muslim yang berbeda.

Baca Juga:Rekomendasi THR Selain Memberikan Uang TunaiMasker Alami yang Bisa Digunakan Setiap Hari Agar Lebaran Glowing

 Beberapa mazhab mengadopsi metode hisab, yaitu perhitungan matematis berdasarkan pergerakan bulan dan matahari, sedangkan mazhab lainnya lebih mengandalkan pengamatan langsung dengan mata telanjang.

 Dalam beberapa negara, pemerintah juga terlibat dalam penentuan tanggal Idul Fitri dengan mengadakan sidang isbat (penetapan) yang melibatkan para ahli astronomi dan perwakilan dari komunitas Muslim.

Hal ini terjadi karena adanya perbedaan metode penentuan hilal yang digunakan oleh masing-masing kelompok Muslim.

Metode penentuan hilal sendiri bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan perhitungan matematis atau hisab, dan dengan melakukan pengamatan langsung dengan mata telanjang atau ru’yah.

Kelompok Muslim yang menggunakan metode hisab biasanya melakukan perhitungan astronomi untuk menentukan kapan bulan baru dimulai dan kapan bulan itu akan muncul di suatu wilayah.

Sementara itu, kelompok Muslim yang menggunakan metode ru’yah melakukan pengamatan langsung bulan sabit dengan mata telanjang di langit.

Perbedaan hasil penentuan hilal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi cuaca yang mempengaruhi kemampuan untuk melihat bulan sabit.

Baca Juga:Cara Membuat Nomor Urut di ExcelCara Membuat Logo di Word yang Mudah

Selain itu bisa saja perbedaan pandangan terhadap keabsahan etode penentuan hilal, serta perbedaan tingkat teknologi dan kecanggihan peralatan untuk melakukan pengamatan.

Oleh karena itu, meskipun terjadi perbedaan dalam penentuan 1 Syawal, penting untuk selalu menghormati perbedaan tersebut dan menjaga persatuan serta kerukunan antara sesama umat Muslim.

0 Komentar