Namun, kemampuan ekspor UMKM masih terbatas, yaitu hanya sekitar 15,65% dari total ekspor. Sementara, pemanfaatan e-commerce juga masih rendah yakni sekitar 24% dari total pelaku UMKM. “Oleh karenanya, kita semua harus saling membantu untuk dapat meningkatkan kemampuan UMKM dalam hal ekspor dan pemanfaatan digital market,” imbuh Menko Airlangga.
Yang menjadi berita baik selama pandemi ini, ada 40% UMKM yang sudah menggunakan berbagai jaringan marketplace untuk memasarkan produknya, dan UMKM merasakan adanya peningkatan pendapatan.
“Hal ini membuktikan bahwa UMKM Indonesia telah cukup tangguh dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19. Semoga ke depannya juga menjadi siap bersaing secara global, serta adaptif pada era digital saat ini,” tutup Menko Airlangga. (rep/fsr)