ABK Kapal Cina Asal Lampung Pulang dalam Peti Mati

ABK Kapal Cina Asal Lampung Pulang dalam Peti Mati
ilustrasi/net
0 Komentar

RadarPriangan.com, LAMPUNG – Hasan Afriadi kembali ke kampung halamannya. Pemuda 20 tahun asal Pekon Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat itu pulang dalam kondisi terbujur kaku tanpa nyawa.

Jasadnya tiba di terminal kargo Bandara Radin Inten II, Lampung Selatan, sekitar pukul 14.15 WIB, Jumat (17/7/2020). Terbujur di dalam peti cokelat dilapisi plastik.

Turut menyambut kedatangan jenazah, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Kepala BP2MI Salabi, Dandim 0410/KBL Letkol Inf. Romas Herlandes dan perwakilan Disnaker Lampung.

Baca Juga:Komisi III DPRD Jabar Minta Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Lebih CermatBuang Rapid Test, Pakai Pool Test

Diketahui, jenazah Hasan Afriadi ditemukan tersimpan di dalam peti pendingin ikan atau freezer Kapal Lu Huang Yuan Yu 118, Rabu (8/7/2020).

Kapal tersebut diamankan Tim Gabungan Polda Kepri, TNI AL, BIN Daerah Kepri, Bakamla, Bea Cukai, dan KPLP di perbatasan perairan Indonesia-Singapura.

Ranggi (30), kakak sepupu Hasan menyatakan pihak keluarga sangat terpukul. Terlebih pemuda itu tewas dengan kondisi tidak wajar.

”Sebenarnya, dia (Hasan, Red) sudah dilarang berangkat sama bapaknya. Tapi namanya anak muda, semangatnya mengebu-gebu. Jadi, tetap saja pergi,” kata Ranggi seperti dikutip dari Radar Lampung.

Cita-cita Hasan begitu tinggi. Ia dan rekan sekampungnya melamar pekerjaan tersebut, setelah membaca pengumuman dari surat kabar. Mereka menuju Tegal, Jawa Tengah. Ingin membahagikan orang-orang terdekat.

”(Hasan) tidak sekolah pelayaran. Katanya dia mau pergi merubah nasib. Sudah dihalangi sama bapaknya. Tapi namanya tekad anak muda. Susah. Dia itu anak baik. Tulang punggung keluarga,” tegasnya.

Ranggi menuturkan, kabar tewasnya Hasan sangat mengejutkan. ”Dapat kabar, dia (Hasan, Red) meninggal di pangkuan Agus, kawan dia dari kampung,” ungkapnya.

Baca Juga:Belajar Daring dengan Giliran HP AndroidGugus Tugas Jabar Siap Fasilitasi Tes Masif Institusi Pendidikan Militer

Sementara Benzar Bunyamin (59), paman Hasan mengatakan, dari bandara, jenazah langsung dibawa ke rumah duka. ”Keluarga sudah bersiap. Dimakamkan hari ini juga,” kata Benzar Benyamin.

Benzar mengungkapkan, Hasan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Kali terakhir, pemuda itu berhubungan dengan keluarga saat akan berangkat di Bandara Soekarno-Hatta, awal tahun 2020.

“Dia masuk bekerja sejak Oktober 2019. Mungkin pelatihan bekerja di Tegal. Kemudian 1 Januari nelpon, dia mau terbang ke Singapura. Sejak saat itu komunikasi terputus,” sebut dia.

0 Komentar