GARUT – Dalam tahapan masa kampanye menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, calon bupati Garut nomor urut 2 Abdussy Syakur Amin melakukan berbagai macam kegiatan. Kali ini ia mengunjungi industri kulit yang ada di Desa Sukamulya, Karangpawitan, Garut, Kamis (10/10/2024).
Dalam kunjungan ini, Syakur bertujuan untuk melihat potensi industri yang ada di daerah tersebut.
Tak hanya itu, Syakur juga membuka diskusi sekaligus menampung aspirasi dan menerima berbagai macam keluhan dari warga.
Baca Juga:Amerika Meyakini Yayha Sinwar Masih HidupLindungi Lautan Kita dari Sampah Plastik, Jangan Buang ke Sungai
Heri, salah satu pelaku UMKM pengrajin kulit yang ada di Karangpawitan menyampaikan aspirasinya terkait dengan insfrastruktrur dan juga pengembangan UMKM.
Menanggapi hal tersebut, Syakur menekankan supaya masyarakat sekitar mempunyai kemampuan dan produktivitas dalam mengolah suatu potensi yang ada di sekitarnya, termasuk mengolah kulit tersebut.
Syakur juga menyampaikan tujuanya bahwa ia ingin mensejahterakan khususnya masyarakat sekitar.
“caranya bagaimana? Kita harus produktif dan bisa menghasilkan sesuatu. Kita usahakan dengan apa yang ada di sekitar kita supaya menjadi manfaat,” ujar Syakur.
Menurutnya, ada beberapa hal unik yang ada di masyarakat Desa Sukamulya. Syakur juga menyebut perlunya beberapa langkah strategis untuk mengembangkan industri tersebut.
“Pertama kita butuh akses modal dan alat produksi, yang kedua peningkatan keterampilan,”lanjutnya.
Bahkan dalam kesempatan tersebut, Syakur berencana untuk menerapkan sentra pengetahuan keterampilan, salah satunya dengan memberikan akses pendidikan.
Baca Juga:Upah Guru Honorer Naik, Ridwan Kamil: Semua Profesi dalam Kendali Pemprov Pasti DinaikkanSyaikhu, Makanan Bergizi dan Telur ASIH untuk Atasi Stunting
“adakan sentra pengetahuan keterampilan agar bisa mengangkat skill warga sehingga hasilnya lebih bagus,” katanya.
Tak main-main, Syakur juga berencana mengundang ahli dari luar, guna memberikan pelatihan kepada para pengrajin lokal. Tentunya dengan kehadiran ahli bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang teknik pengolahan kulit yang lebih modern.
“Hasilnya diharapkan bisa memenuhi pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Syakur berharap dengan adanya dukungan dan pelatihan yang tepat, produk olahan kulit dari Desa Sukamulya bisa bersaing di tingkat regional bahkan bersaing di tingkat nasional.
“Semua usaha besar awalnya dari kecil, mari kita tingkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat agar mereka bisa mandiri dan sejahtera,” pungkasnya. (Ale/rls)