Pesan Ridwan Kamil kepada Generasi Muda: Selalu Bawa Kebermanfaatan

Pesan Ridwan Kamil kepada Generasi Muda: Selalu Bawa Kebermanfaatan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam acara Puncak Milad ke-19 Rumah Kepemimpinan bertema "Wajah Kaum Muda dan Generasi Masa Depan Indonesia" via konferensi video dari Pondok Sagiwe, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (22/8/2021). (Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar)
0 Komentar

 

KAB. BANDUNG BARAT — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil berpesan kepada generasi muda untuk berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan bermanfaat bagi banyak orang pada masa depan.

Demikian disampaikan Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– saat menjadi pembicara dalam acara Puncak Milad ke-19 Rumah Kepemimpinan bertema “Wajah Kaum Muda dan Generasi Masa Depan Indonesia” via konferensi video dari Pondok Sagiwe, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (22/8/2021).

“Saya doakan adik-adik masuk ke kelompok pemuda yang hidupnya selalu membawa kebermanfaatan,” kata Kang Emil.

Baca Juga:Jabar Genjot Daya Beli dan Pengeluaran Pemerintahan6.000 Penyandang Disabilitas di Jabar Sudah Divaksin COVID-19

Selain itu, Kang Emil juga meminta generasi muda untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas, terutama mengenai digitalisasi. Sebab, kemampuan digital dapat menjadi salah satu hal yang wajib dimiliki generasi muda untuk menjawab tantangan masa depan.

“Masa depan adik-adik tidak mudah. Dunia makin kompetitif, apabila adik-adik tidak punya skill digital, maka akan mengantre mencari pekerjaan. Hari ini adik-adik harus menguasai skill digital, skill bahasa,” ucapnya.

Kang Emil pun meminta generasi muda untuk meningkatkan dan memperluas pengetahuan. Kemudian, generasi muda harus dapat memilih dan memilah informasi karena saat ini berita bohong atau hoaks masih mengalir deras.

“Jangan jadi orang-orang biasa, tapi harus jadi orang yang extraordinary. Kemudian dunia semakin berbahaya, hati-hati dalam memilih dan membaca buku, Whatsapp grup juga postingan media sosial. Jangan sampai terbawa pada potensi radikalisme, kriminalitas, narkoba,” katanya.

“Kita melihat banyak bermunculan berita hoaks, sekarang problem kita memilah informasi. Sehingga informasi itu harus dipilah, kalau semua dikonsumsi otak meledak. Karena hoaks itu muncul bagi yang indeks literasinya rendah,” imbuhnya. (erf/rls)

0 Komentar