“Data 26 orang ini baru bersifat permulaan. Kami yakin masih ada warga lainnya yang belum terdeteksi. Maka kami akan menyiapkan hotline khusus sebagai pusat laporan agar seluruh warga Garut di wilayah bencana dapat terdata dengan jelas,” ujar Syakur.
Melalui layanan tersebut, Pemkab berharap proses pendataan dapat berlangsung lebih sistematis sehingga seluruh korban asal Garut mendapatkan akses bantuan. Selain itu, pemerintah daerah juga menyiapkan dukungan pemulangan bagi warga yang ingin kembali ke kampung halaman.
Syakur mengungkapkan, Pemkab telah menyiapkan anggaran sekitar Rp150 juta dari pos Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk membantu proses pemulangan warga Garut dari wilayah terdampak banjir bandang.
Baca Juga:Pelajar SMA di Garut Luka Parah Dianiaya Anak SMK, Satu Jari Tangannya PutusUmuh Muchtar Isyaratkan Pengganti Wiliam Marcilio, Janjikan Pemain Berkualitas untuk Persib
“Pemkab menyiapkan biaya transportasi dari lokasi bencana menuju Jakarta. Nantinya dari bandara, warga akan dijemput khusus dan difasilitasi pulang ke daerah masing-masing di Garut,” tuturnya.
Saat ini, berkas administrasi 26 warga yang sudah terdata tengah disusun sebagai syarat pembelian tiket pemulangan. Setelah verifikasi selesai, proses evakuasi akan segera dijalankan.
Lebih jauh, Syakur meminta camat dan pemerintah desa di Garut untuk ikut melakukan pendataan tambahan. Menurutnya, situasi setelah bencana menyebabkan banyak wilayah terputus, sehingga komunikasi korban dengan keluarga terhambat.
“Dari laporan, ada daerah yang akses jalannya benar-benar lumpuh. Bahkan ada warga yang harus berjalan kaki hingga berhari-hari untuk keluar dari lokasi banjir. Sangat mungkin hal serupa dialami warga Garut di daerah terdampak,” katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, menambahkan pihaknya juga telah membentuk tim khusus untuk melakukan penelusuran sekaligus menjalankan instruksi Gubernur Jawa Barat dalam memberikan bantuan sosial bagi provinsi yang dilanda bencana tersebut.
Nurdin menilai, hotline menjadi instrumen penting untuk memastikan tidak ada satupun warga Garut yang tertinggal. Dari pendataan awal, diketahui korban yang telah terkonfirmasi berasal dari beberapa kecamatan, seperti Pakenjeng, Pasirwangi, Wanaraja, Sukawening, Karangpawitan, hingga Pangatikan.
Bantuan pemulangan, lanjutnya, akan diambil dari anggaran BTT dalam bentuk hibah darurat yang memang diperuntukkan bagi situasi mendesak.
Baca Juga:Aksi Curanmor Digagalkan Warga, Pelaku Ditangkap dan Diamankan di PolsekSambut Libur Nataru, Keamanan dan Layanan Destinasi Wisata Diperkuat
“Kami mengajak seluruh masyarakat, bila memiliki sanak saudara dari Garut yang berada di wilayah banjir bandang, segera laporkan melalui hotline. Tujuannya agar setiap korban yang membutuhkan bisa mendapatkan fasilitas untuk kembali pulang,” ujar Nurdin.
