GARUT — Pemerintah Kabupaten Garut tengah menuntaskan pembangunan ulang Jembatan Gantung Cimanisan di Kecamatan Peundeuy, yang sebelumnya putus akibat hujan deras dengan intensitas tinggi. Kerusakan jembatan tersebut sempat menyebabkan dua desa terisolasi total.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Garut, Wardi Sudrajat mengungkapkan bahwa kondisi jembatan saat kejadian memang tidak memungkinkan untuk digunakan. Banyak aktivitas warga, termasuk mobilitas pelajar, terhenti karena akses utama terputus.
“Secara fisik jembatan itu hancur dan terputus, sehingga aktivitas masyarakat, baik anak sekolah maupun warga yang setiap hari melintas, benar-benar terisolasi,” jelas Wardi, Rabu (3/12).
Baca Juga:Jalan Margawati Rusak Berat, Lurah Sebut Baru 4 Km yang DiperbaikiAktor Epy Kusnandar “Kang Mus” Meninggal Dunia, Prosesi Pemakaman Digelar di TPU Jeruk Purut
Menurutnya, pemerintah daerah bergerak cepat dalam penanganan darurat. Selain upaya awal berupa evakuasi dan pembukaan jalur sementara, Pemkab Garut memutuskan membangun kembali jembatan tersebut dari kondisi nol.
“Pemerintah langsung mengambil langkah penanganan cepat. Pembangunan jembatan Cimanisan dikerjakan dari awal, sebagai bagian dari upaya tanggap darurat,” katanya.
Wardi menyebutkan, pembangunan ulang jembatan ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT). Nilai anggarannya mencapai sekitar Rp287 juta.
“Dari informasi yang saya pegang, anggaran pembangunan kembali jembatan tersebut berasal dari BTT APBD 2025, kurang lebih sebesar Rp287 juta,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa masa tanggap darurat berlangsung sejak 11 hingga 24 November, kemudian diperpanjang sampai 8 Desember. Selama periode tersebut, proses pembangunan berjalan intensif.
Berdasarkan laporan terbaru, progres pembangunan jembatan sudah mencapai sekitar 95 persen. Pekerjaan yang tersisa tinggal pemasangan papan pijakan dan penyempurnaan akhir.
“Alhamdulillah, hingga hari ini progresnya sudah sekitar 95 persen. Sejak pengerjaan pada 11 November sampai sekarang, tinggal pemasangan papan pijakan. Kami targetkan selesai paling lambat pada Sabtu, 6 Desember, sebelum masa tanggap darurat berakhir,” jelas Wardi.
Baca Juga:Keren! Alfira Anandika Tempati Peringkat Enam di Asean School GamesNasib Wiliam Marcilio di Ujung Tanduk, Hubungan dengan Persib Bandung Kian Retak
Meski pembangunan hampir rampung, Wardi mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati saat jembatan sudah kembali difungsikan. Ia meminta warga mematuhi batas kapasitas dan menjaga kondisi jembatan demi keberlangsungan pemanfaatannya.
“Imbauan kami, setelah selesai nanti, pengguna jembatan tetap waspada dan mematuhi batas kekuatan jembatan. Jangan sampai digunakan berlebihan. Forkopimcam juga diminta memasang stiker edukasi dan pengawasan di lapangan,” pungkasnya. (Rizka)
