Uang Rp50 Ribu Bergambar Soeharto Jadi Buruan Kolektor

uang lawas Rp50 ribu gambar Presiden Soeharto
uang lawas Rp50 ribu gambar Presiden Soeharto (youtube, one info)
0 Komentar

Radar Garut- Rupanya uang Rp50 ribu lawas bergambar Presiden Soeharto bernilai tinggi di mata kolektor. Jangan dikira remeh dulu ya. Uang yang dulu sering ada di dompet masyarakat Indonesia pada era 1990-an ini kini menjelma menjadi barang koleksi bernilai tinggi yang diburu para penggemar uang kuno (numismatis).Beberapa kolektor bahkan rela membayar hingga Rp10 juta untuk satu lembar, asalkan memenuhi kriteria tertentu.

1. Ciri-Ciri Uang Rp50 Ribu Soeharto yang Bernilai Tinggi

Menurut seorang kolektor dalam kanal YouTube InfoUang, kunci utama uang Rp50 ribu Soeharto yang diburu adalah nomor seri depan dengan awalan huruf “XXI”.Meski angka di belakangnya bebas, seri tersebut dianggap memiliki nilai historis dan keunikan tersendiri.

Namun, tidak hanya soal seri, kondisi fisik uang juga menjadi penentu harga. Jika masih mulus tanpa lipatan, noda, atau sobekan, nilainya bisa meroket hingga jutaan rupiah.

Baca Juga:Yamaha RX-King: Sang Raja Jalanan yang Tak Pernah Mati, dari Nostalgia hingga Modifikasi KekinianBuruan Coba! 10 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis, Terbukti Membayar

2. Sejarah Singkat: Uang Polimer Pertama di Indonesia

Uang Rp50 ribu Soeharto bukan sekadar uang biasa. Dirilis pada 22 Februari 1993, lembaran ini dikeluarkan untuk memperingati 25 Tahun Indonesia Membangun.Desainnya menampilkan potret Presiden Soeharto yang tersenyum di sisi depan, sementara sisi belakang menampilkan pesawat Garuda Indonesia lepas landas di Bandara Soekarno-Hatta, simbol kemajuan transportasi dan ekonomi bangsa kala itu.

Yang membuat uang ini begitu istimewa adalah bahan pembuatannya. Tidak seperti uang kertas biasa, uang ini dibuat dari polimer plastik — menjadikannya uang polimer pertama di Indonesia.Material ini membuat uang lebih tahan lama, tidak mudah lusuh, dan lebih sulit dipalsukan.

Sayangnya, pamor uang ini sempat meredup setelah masa reformasi 1998. Banyak pedagang enggan menerima uang tersebut karena dianggap tidak berlaku lagi, padahal saat itu masih sah digunakan.

3. Mengapa Kolektor Rela Bayar Mahal?

Dalam dunia numismatik, nilai uang bukan sekadar angka yang tertulis di permukaannya. Faktor seperti kelangkaan, sejarah penerbitan, kondisi fisik, dan nomor seri unik menjadi penentu harga di pasaran.Uang Rp50 ribu Soeharto dengan seri “XXI” dianggap sebagai versi langka dan bersejarah, sehingga banyak kolektor berlomba-lomba memburunya.

0 Komentar