7. Bersihkan Secara Aman (Atau Jangan Sekalian)
Hindari membersihkan koin dengan bahan kimia keras. Kolektor cenderung menyukai patina alami (lapisan keusangan) ketimbang kilau palsu. Gunakan air hangat dan sikat gigi halus bila perlu. Jika ragu, lebih baik tidak dibersihkan.
8. Jangan Tergiur Harga Bombastis di Media Sosial
Ada banyak konten viral di YouTube atau TikTok yang mengklaim harga koin bisa mencapai jutaan rupiah. Faktanya, harga tersebut belum tentu realistis jika tidak ada pembeli yang benar-benar berminat.
Contoh: di YouTube, banyak video menyebut Rp500 Melati bisa laku Rp10 juta—padahal harga pasarnya berkisar Rp15 ribu sampai Rp150 ribu, tergantung kondisi.
9. Gunakan Sertifikat Autentikasi Bila Ada
Baca Juga:Punya Uang Kertas Gulden? Begini Cara Menyimpannya agar Tetap Bernilai Tinggi!Alasan Kenapa Uang Kuno Bisa Mahal? Ini Jawabannya
Jika Anda punya koin langka dan berniat menjual ke luar negeri atau ke kolektor besar, coba urus sertifikasi keaslian dari komunitas atau pakar numismatik. Ini akan meningkatkan kredibilitas dan harga jual.
10. Jangan Terburu-buru Menjual
Pasar koin kuno bisa naik turun tergantung tren. Terkadang, lebih baik menyimpan koin dulu hingga harganya naik. Apalagi jika koin yang Anda miliki termasuk low-mintage (jumlah cetakan sedikit) atau bernilai budaya, seperti koin Karapan Sapi.
Simpan, Jual, atau Koleksi? Pilih Strategi Sesuai Tujuan AndaMenjual koin lama tidak semudah menukar receh di warung. Perlu strategi, pengetahuan pasar, dan pemahaman nilai sejarah. Tapi jika dilakukan dengan tepat, koin tua di rumah bisa jadi sumber cuan yang tidak Anda sangka.
Yuk, bagikan artikel ini ke grup keluarga atau teman yang mungkin menyimpan koin kuno di rumah mereka. Siapa tahu, mereka sedang menyimpan aset berharga tanpa disadari!