RADAR GARUT – Ketika VOC didirikan pada awal abad ke-17, dunia belum mengenal perusahaan dagang sebesar dan sekuat itu. Di wilayah Nusantara, VOC bukan hanya menguasai jalur rempah, tapi juga menerapkan sistem ekonomi sendiri termasuk mencetak mata uang.
Koin-koin berlogo “VOC” yang pernah beredar dari Batavia hingga Ambon kini menjadi saksi bisu kekuasaan kolonial Belanda. Seiring waktu, benda logam itu tak lagi menjadi alat tukar, melainkan koleksi antik yang menyimpan cerita panjang penjajahan dan perdagangan global.
Di balik fisik koin kecil berlogo “VOC”, tersimpan kisah panjang kekuasaan, perdagangan, dan kolonialisme. Koin-koin ini dulunya menjadi alat utama dalam perdagangan rempah yang mendunia. Kini, benda logam tersebut tak lagi digunakan untuk membeli barang, melainkan sebagai harta karun sejarah yang diburu para kolektor dan peneliti.
1. Awal Mula: Koin Sebagai Alat Tukar Perdagangan Rempah
Baca Juga:Ini Makanan yang Diam-Diam Bisa Merusak Kesehatan Ginjal AndaBenarkah Makan Alpukat Setiap Hari Membantu Diet?
VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) berdiri pada 1602 sebagai kongsi dagang terbesar Belanda yang fokus pada perdagangan rempah-rempah dari Asia Tenggara. Untuk mendukung kegiatan niaganya, VOC mencetak koin sendiri agar transaksi di wilayah koloni berjalan lancar. Koin ini menjadi alat tukar utama di pelabuhan-pelabuhan seperti Batavia, Ternate, dan Ambon.
2. Hak Istimewa Mencetak Uang di Wilayah Jajahan
Berbeda dari perusahaan biasa, VOC diberi hak oleh pemerintah Belanda untuk bertindak layaknya negara. Salah satu wewenangnya adalah mencetak uang. Penerbitan koin oleh VOC menjadi bentuk dominasi ekonomi yang terorganisir dan memperkuat kekuasaan kolonial atas perdagangan lokal.
3. Desain Khas: Simbol Kekuasaan dan Identitas Wilayah
Koin VOC biasanya memiliki lambang besar “VOC” di bagian tengah, diapit oleh tahun cetak dan kode lokasi pencetakan. Misalnya, huruf “B” untuk Batavia atau “A” untuk Ambon. Materialnya bervariasi, dari tembaga hingga perak. Desain ini sekaligus menjadi identitas dan bukti kekuasaan Belanda di wilayah koloni.
4. Bukti Nyata Sistem Ekonomi Kolonial di Nusantara
Dengan menguasai sirkulasi mata uang, VOC mengontrol seluruh lini perdagangan. Penduduk lokal tidak punya banyak pilihan selain menerima sistem ekonomi yang ditetapkan oleh penjajah. Koin ini mencerminkan dominasi ekonomi VOC yang tidak hanya memonopoli barang, tapi juga nilai tukar.