Pinjam Yuk & Singa Fintech: Kolaborasi Nyata untuk Literasi Keuangan Inklusif di Jawa Barat

Seminar Literasi Keuangan digital
Seminar Literasi Keuangan digital
0 Komentar

BANDUNG – Literasi keuangan bukan hanya tentang angka, tetapi tentang memberikan harapan dan kendali atas masa depan. Inilah semangat yang dibawa oleh kolaborasi antara PT Kuaikuai Tech Indonesia (Pinjam Yuk) dan PT Abadi Sejahtera Finansindo (Singa Fintech), bersama dengan dukungan penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Jawa Barat, dalam menyelenggarakan Seminar Literasi Keuangan Digital bertema “Membangun Ekosistem Keuangan Digital yang Bertanggung Jawab”.

Acara yang diselenggarakan di Bandung ini menghadirkan puluhan peserta dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pelaku UMKM, komunitas pemuda, pelajar, hingga pekerja sektor informal yang selama ini menjadi segmen yang paling terdampak oleh rendahnya akses ke layanan keuangan formal.

Fintech yang Peduli, Bukan Sekadar Teknologi

Sebagai dua pelaku fintech yang sudah lama beroperasi di Indonesia, Pinjam Yuk dan Singa Fintech bukan hanya hadir untuk memberikan layanan keuangan digital, tapi juga membawa misi sosial: memperluas inklusi keuangan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.

Baca Juga:20 Siswa Garut Dipersiapkan Ikuti Program Pembinaan di Barak Militer untuk Atasi Perilaku BermasalahMantan Anggota DPRD Garut Soroti Kasus Pencabulan oleh Oknum Imam Masjid

“Kami percaya bahwa teknologi harus bisa menyentuh kehidupan masyarakat kecil, bukan malah membebani mereka. Edukasi dan perlindungan konsumen adalah bagian dari DNA perusahaan kami,” ujar Cindy Permatasari, Marketing Manager Pinjam Yuk.

Bersama Singa Fintech, yang juga aktif mendorong solusi keuangan untuk UMKM dan sektor informal, kedua platform ini menjadi contoh bahwa industri fintech bisa punya hati, dan bukan hanya algoritma.

Edukasi Bukan Sekadar Ceramah, Tapi Interaksi

Dalam acara ini, para peserta tidak hanya duduk mendengar teori. Mereka diajak berinteraksi langsung, melakukan mini kuis, dan berbagi pengalaman terkait pinjaman daring (PINDAR), pengalaman buruk dengan layanan ilegal, hingga cerita sukses mengelola usaha setelah mengenal aplikasi fintech legal.

“Bagi kami, fintech bukan sekadar teknologi, tapi sarana untuk membuka akses yang lebih adil bagi semua kalangan. Melindungi pengguna dan memberikan edukasi adalah tanggung jawab moral sekaligus fondasi dari layanan kami,” ujar Faisal Murtadho, Head of Compliance Singa Fintech.

Sesi utama menghadirkan topik seperti:

  • Apa itu fintech dan bagaimana cara kerjanya?
  • Cara mengenali pinjol ilegal vs legal
  • Risiko finansial yang sering tidak disadari oleh pengguna baru
  • Tips penggunaan fintech harian (pencatatan, budgeting, pembayaran QRIS)
0 Komentar