4. Melancarkan Pencernaan dengan Serat
Serat dalam labu kuning berfungsi untuk memperlancar proses pencernaan. Bagi penderita gangguan pencernaan seperti sembelit atau perut kembung, serat dapat membantu meningkatkan pergerakan usus dan mencegah penumpukan gas yang dapat memperburuk gejala asam lambung atau maag. Dengan konsumsi labu kuning secara rutin, saluran pencernaan akan tetap sehat, dan proses pencernaan pun menjadi lebih lancar.
5. Membantu Menjaga Berat Badan Ideal
Labu kuning juga bisa berperan dalam menjaga berat badan ideal. Kandungan kalori dalam labu kuning tergolong rendah, sementara kandungan seratnya cukup tinggi. Hal ini membantu perut merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan yang bisa meningkatkan produksi asam lambung. Menjaga berat badan ideal juga penting untuk mengurangi gejala asam lambung, karena kelebihan berat badan dapat menambah tekanan pada perut dan menyebabkan refluks asam.
6. Cara Mengonsumsi Labu Kuning untuk Kesehatan Lambung
Untuk mendapatkan manfaat optimal bagi kesehatan lambung, kamu bisa mengonsumsi labu kuning dengan berbagai cara. Beberapa cara untuk mengolah labukunng diantaranya:
Sup labu kuning
Baca Juga:5 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental yang Wajib Kamu Tahu4 Risiko Tato yang Mempengaruhi Kesehatan, Simak Sebelum Membuat Keputusan!
Sup labu kuning yang dimasak dengan bahan-bahan alami tanpa banyak bumbu pedas adalah pilihan yang baik untuk penderita asam lambung atau maag.
Puree labu kuning
Kamu bisa membuat puree dengan labu kuning ini sebagai makanan penamping yang mudah di cerna dan menaengkan lambung.
Labu kuning panggang
Panggang labu kuning dan nikmati sebagai camilan sehat, kaya serat dan rendah lemak.
Jus labu kuning
Membuat jus labu kuning dengan sedikit tambahan madu bisa menjadi minuman yang menyehatkan dan menenangkan lambung.
7. Keamanan dan Efektivitas Penggunaan Labu Kuning
Labu kuning adalah makanan yang umumnya aman untuk dikonsumsi dan jarang menimbulkan efek samping, bahkan bagi orang dengan gangguan lambung. Namun, setiap individu memiliki reaksi tubuh yang berbeda, jadi sangat disarankan untuk memulai dengan porsi kecil dan memperhatikan bagaimana tubuh meresponsnya.