“Hidroponik ini adalah salah satu langkah kami untuk memberikan edukasi praktis. Ini adalah keterampilan yang sangat relevan dan dapat diaplikasikan oleh warga binaan setelah mereka bebas,” katanya.
Fahmi menegaskan bahwa program ini bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan diri dan memberikan harapan baru bagi warga binaan. Program ini dirancang agar mereka dapat berkontribusi lebih baik di masyarakat setelah masa pidana selesai.
“Ketahanan pangan adalah isu penting di seluruh dunia. Di sini, kami ingin menunjukkan bahwa meskipun dalam keterbatasan, kita masih bisa melakukan hal besar. Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap Program Akselerasi Menteri dan visi Presiden untuk menciptakan Indonesia yang lebih mandiri,” jelasnya.
Baca Juga:Pegawai Rutan Garut ikuti Arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan secara DaringRutan Garut Matangkan Rencana Kerja untuk Peningkatan Kinerja di 2025
“Kami optimis bahwa apa yang kami mulai hari ini akan memberikan manfaat besar bagi warga binaan dan masyarakat. Program ini adalah bukti bahwa pembinaan yang baik dapat membawa perubahan positif,” tutupnya.
Warga binaan yang terlibat dalam program ini merasa sangat terbantu dengan pelatihan yang diberikan. Salah satu warga binaan, Agus (nama samaran), mengungkapkan bahwa program ini memberikan harapan baru bagi dirinya.
“Saya belajar banyak hal di sini, terutama bagaimana cara merawat tanaman dan mengelola peternakan. Ini akan sangat berguna ketika saya kembali ke masyarakat nanti,” katanya. (*)