RADAR GARUT-Asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia protes soal potongan aplikasi yang mencapai 30%. Menurut mereka, angka tersebut tak manusiawi dan makin memberatkan.
Igun Wicaksono selaku Ketua Umum Garda Indonesia mengatakan, potongan aplikasi yang terlalu besar sudah berlawanan dengan hukum yang berlaku.
“Fakta yang terjadi di lapangan, potongan aplikasi yang diterapkan dua perusahaan besar melebihi 20%, bahkan hingga lebih dari 30%. Namun, tidak ada tindak lanjut sanksi dari Kementrian Perhubungan.” Menurut Igun, Kemenhub seharusnya mengambil Tindakan.