Hebat, Rusdedy Kalapas Garut Tolak Jatah Bulanan Ratusan Juta untuk Tutup Mata Terhadap Peredaran Narkoba

Rusdedy, Kalapas Garut saat membuka apel siaga (Dok Lapas Garut)
Rusdedy, Kalapas Garut saat membuka apel siaga (Dok Lapas Garut)
0 Komentar

GARUT – Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Kabupaten Garut, Rusdedy mempunyai komitmen yang besar dalam memberantas peredaran narkoba di dalam lapas.

Upaya pengetatan keamanan pun semakin ditingkatkan selama Rusdedy menjabat Kalapas. Bahkan di tahun 2025 ini, akan ada penambahan fasilitas alat canggih untuk mendeteksi narkoba.

Komitmen Rusdedy dalam memberantas peredaran narkoba juga terlihat dari sikapnya yang menolak uang jatah bulanan yang dijanjikan bandar narkoba.

Baca Juga:Abdusy Syakur Mulai Jalani Diet Supaya Baju Dinas Bupati Garut Cocok di BadanAbdusy Syakur Mulai Lakukan Sinkronisasi Program 2025 dengan Birokrat Garut

Dalam sesi wawancara bersama wartawan belum lama ini, Rusdedy mengungkapkan fakta mengejutkan tentang dunia narkoba.

Ia pernah dijanjikan uang ratusan juta rupiah agar mau tutup mata terhadap peredaran narkoba di dalam lapas. Namun dengan tegas Rusdedy menolak itu semua.

” Terus terang saja ini saya buka. Kalau saya mau tutup mata aja, mereka (bandar narkoba) siap menyediakan 100 sampai 200 juta per bulan. Itu kalapas kalau mau tutup mata aja dapat duit bulanan,” ujar Rusdedy belum lama ini.

” Tapi kami buktikan tidak ada toleransi, buktinya kami tangkap tangkapin semua itu bandar-bandar,” tambahnya.

Rusdedy pun menceritakan, pernah beberapa kali penangkapan narapidana yang terlibat dalam peredaran narkoba, sehingga narapidana tersebut kembali dipidanakan oleh Lapas Garut.

Dalam proses tersebut, Ia pernah kedatangan utusan yang meminta agar masalah tersebut jangan diproses hukum. Sebagai imbalannya Ia akan diberikan sejumlah uang.

” Ada beberapa utusan datang melobi bahkan beberapa kali penangkapan itu masih minta pak jangan diproses hukum. Bapak minta berapa yang penting jangan dilanjut, kami kirim sekarang. Enggak saya bilang,” ujar Rusdedy menceritakan pengalamannya.

Baca Juga:Yudha Anggota DPRD Garut Tuju Kampung Terpencil di Cisompet, Tengok Korban KebakaranIndustri Kusen Aluminium Membuat Khawatir Pengusaha Kusen Kayu

Rusdedy pun menegaskan, sudah banyak pengalaman di berbagai daerah dimana petugas lapas itu yang menjadi napi karena mau terlibat dalam peredaran narkoba. Karena itu, pengalaman tersebut sebaiknya menjadi pelajaran.

” Dan kalau saya mau terlibat pun, mau memberikan toleransi, saya juga sudah tahu ujungnya seperti apa. Banyak juga kalapas yang jadi napi. Dan kami tidak mau seperti itu,” katanya.

” Itulah beratnya jadi petugas lapas, jadi kalapas. Di samping berat juga tugasnya, godaannya juga berat,” ujar Rusdedy.(feri)

0 Komentar