GARUT – Sepanjang tahun 2024, tercatat 14 orang meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Garut.
Jumlah pasien DBD pun meningkat dibandingkan tahun 2023 lalu. Pada tahun 2024 tercatat terdapat 3.200 pasien DBD.
Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Garut, Leli Yuliani MM, usai apel gabungan di lapangan setda, Senin (6/12).
Baca Juga:KPM PKH BPNT di Garut Mulai Was-was, Tunggu Kepastian di Tahun 2025Desa Leuwigoong Berbagi Aset dengan Calon Desa Pemekaran
“Ada 3.200 yang mengalami demam berdarah di 2024 dan yang meninggal ada 14 orang,” katanya.
Adapun penyebab meninggalnya 14 orang ini rata-rata disebabkan karena terlambat mendapatkan penanganan medis.
” Jadi mereka datang terlambat, jadi sudah dalam kondisi yang shock dan ada juga yang dalam kondisi karena adanya komplikasi,” ujarnya.
“Sebetulnya ini seluruh Indonesia bukan di Garut saja kenaikan DBD itu, bahkan provinsi Jawa Barat sendiri Gubernur itu sudah mengeluarkan surat edaran kewasapadaan terhadap peningkatan kasus DBD sejak awal 2024,” tambahnya.
Ia menyebutkan sampai saat ini masih banyak pasien DBD yang sedang dirawat.
” Masih ada, itu tersebar ada yang di rumah sakit, puskesmas dan ada juga yang di klinik tapi sejauh ini masih bisa dikendalikan dan kita juga terus meningkatkat pelayanan,” ujarnya.
Menurut Leli paling banyak pasien terkena penyakit DBD itu di wilayah Kecamatan Malangbong, Limbangan, dan Selaawi.
Baca Juga:Kusir Delman Rancabango Terganggu dengan Tumpukan SampahKalapas Garut Puji Pemkab Garut, Berikan Rujukan Kesehatan Gratis Bagi Narapidana
“mungkin karena dari jumlah penduduknya yang banyak juga, kemudian padat didaerah sana,” ujarnya.
Leli menambahkan selaian DBD ada beberapa penyakit yang juga banyak merenggut nyawa pada tahun 2024. “seperti jantung, stroke, itu sudah menjadi hal yang memang penyebab kematian tertinggi,” pungkasnya. (Ale)