GARUT – Rumah Tahanan negara (Rutan) Kelas IIB Garut memulai tahun 2025 dengan menggelar rapat dinas perdana di Aula Rutan Garut pada Senin (3/1/2025). Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran pegawai, mulai dari kepala subseksi hingga staf pelaksana.
Kepala Rutan Kelas IIB Garut, Fahmi Rezatya Suratman mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal Rutan Garut dalam menyusun strategi dan program kerja untuk menghadapi tantangan serta mencapai target di tahun yang baru.
Fahmi menegaskan pentingnya peran semua pihak untuk saling berkolaborasi dalam menjalankan tugas. Menurutnya, sinergi dan komitmen yang kuat dari setiap bidang sangat dibutuhkan demi mencapai target yang telah ditetapkan.
Baca Juga:Menko Yusril Beri Delapan Arahan Penting pada Apel Perdana 2025Harun Al-Rasyid Dibebaskan dari Rutan Kelas IIB Garut Setelah Divonis Hukuman Percobaan
“Memasuki tahun 2025, kita perlu memacu diri untuk bekerja lebih maksimal, menghadirkan profesionalitas dalam setiap langkah, dan memberikan kontribusi terbaik untuk organisasi. Saya berharap setiap individu di Rutan Garut memiliki semangat baru dalam menghadapi tantangan di tahun ini,” ujar Fahmi.
Rapat dinas ini difokuskan pada penyusunan strategi operasional dan penentuan prioritas kerja di setiap subseksi. Bidang-bidang yang menjadi perhatian utama mencakup pengamanan, pengelolaan, serta pelayanan tahanan.
Dalam forum ini, masing-masing Kepala Subseksi (Kasubsi) diberikan waktu untuk memaparkan rencana kerja, target tahunan, serta inovasi yang ingin dicapai. Presentasi dari setiap subseksi mencakup analisis terhadap pencapaian tahun sebelumnya dan usulan langkah-langkah konkret untuk perbaikan di tahun 2025.
Kegiatan ini berlangsung interaktif dengan sesi diskusi dua arah antara Kepala Rutan dan setiap Kasubsi. Fahmi memberikan masukan strategis terkait program-program yang dinilai relevan dan berdampak signifikan, sembari mengingatkan pentingnya efisiensi dalam pelaksanaan anggaran.
Selain itu, ia mendorong jajarannya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik, terutama kepada warga binaan dan masyarakat umum.
“Saya ingin semua program yang dirancang tidak hanya fokus pada output, tetapi juga outcome-nya. Apa yang kita lakukan harus memberikan dampak langsung pada kesejahteraan warga binaan, keamanan, dan tentunya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kita,” tegas Fahmi.
Rapat ini juga menyoroti perlunya pelaksanaan program kerja yang efektif dan efisien. Fahmi menekankan bahwa setiap langkah harus direncanakan secara matang untuk menghindari pemborosan waktu dan sumber daya. Ia juga mengingatkan pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran agar setiap kegiatan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.