Lapas Garut Sita HP dan Benda Terlarang Lainnya, dalam Razia Gabungan Bersama APH

Kalapas Garut Rusdedy (empat dari kiri) bersama TNI POLRI, BNN dan Satpol PP, menunjukkan barang bukti hasil p
Kalapas Garut Rusdedy (empat dari kiri) bersama TNI POLRI, BNN dan Satpol PP, menunjukkan barang bukti hasil penggeledahan
0 Komentar

Pasalnya handphone berpotensi digunakan untuk melakukan tindak kejahatan dari dalam lapas. Misalnya untuk melakukan penipuan, mengendalikan peredaran narkoba dan bahkan memesan narkoba ke dalam lapas.

” Jadi memang dari hasil selama kami 1 tahun ini, 2024 ini, kami concern untuk bersih dari narkoba gitu ya, dan ternyata memang ini, ada kaitan erat dengan peredaran handphone juga, oleh karena itu P4GN yang kita bentuk untuk tahun 2025 juga akan concern untuk pemberantasan handphone. Karena handphone ini kan digunakan untuk melakukan kejahatan, baik penipuan maupun pengendalian narkoba dari dalam, ataupun mungkin memesan narkoba untuk masuk dalam lapas,” jelasnya.

” Di tahun ini alhamdulillah satgas P4GN itu kita bentuk dari semua unsur, dari TNI POLRI, Satpol PP, BNN, tokoh masyarakat dan teman-teman media ada beberapa yang sudah kami minta bantuan dan terlibat sebagai tim satgas P4GN,” sebutnya.

Baca Juga:Alat Berat Akan Disiagakan di Libur Nataru, Untuk Menangani Longsor di Wilayah GarutPos Gatur Pertigaan Maleer Sigobing Siap Hadapi Liburan Nataru

Bagaimana Handphone Bisa Masuk Lapas?

Lebih lanjut Rusdedy menjelaskan, bahwa masuknya handphone ke dalam lapas, kemungkinan besar ada campur tangan oknum petugas lapas. Rusdedy menegaskan bahwa kecil sekali kemungkinan apabila handphone ini masuk semata mata karena dibawa oleh pengunjung dan tidak terdeteksi.

Pasalnya selama ini sistem keamanan di dalam lapas sudah cukup ketat, sehingga kemungkinan terbawa oleh pengunjung dan tidak terdeteksi itu kecil kemungkinannya.

Artinya, dalam hal ini masuknya handphone kemungkinan besar masuk karena adanya kolusi antara oknum petugas lapas dengan pengunjung.

” Saat apel tadi sudah saya sampaikan bahwa kecil kemungkinan handphone ini dibawa oleh pengunjung, saya pastikan itu kecil, kecuali ada kolusi antara pengunjung dengan petugas penjagaan,” ujarnya.

” Kami sudah membuat sistem penggeledahan itu yang sangat ketat, mulai dari P2U dia masuk itu sudah digeledah, kemudian kami ada buat satu gedung di depan itu memang fokus untuk kegiatan penggeledahan, mulai dari badan, barang, kemudian di sana ada alat body scan. Semua orang yang melewati di sini (body scan) itu akan kelihatan, sampai dengan tengkorak di dalamnya itu kelihatan. Jadi gak mungkin kalau handphoe itu gak ketahuan gitu ya,” ujarnya.

0 Komentar