GARUT – Petugas Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut berhasil menggagalkan upaya penyelundupan obat keras berupa tramadol pada Senin (17/12) sekitar pukul 14.15 WIB. Sebanyak lima butir tramadol ditemukan dalam bungkusan yang disembunyikan di bagian selangkangan salah seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) usai menerima kunjungan tatap muka dari kerabatnya.
“Keberhasilan ini berkat ketelitian petugas keamanan yang melakukan penggeledahan ulang (double checking) terhadap WBP setelah kunjungan selesai. Kepala Regu Pengamanan Imam, bersama anggota Afrizal, menemukan bungkusan mencurigakan yang dibalut tisu,” kata Kepala Rutan Kelas IIB Garut, Fahmi Rezatya Suratman.
Fahmi menjelaskan bahwa pada saat kejadian pihaknya melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan tidak ada barang yang diselundupkan. “Hasilnya, kami menemukan bungkusan tersebut yang berisi lima butir tramadol,” jelasnya.
Baca Juga:Seleksi PPPK Garut Berjalan Tertib, Ribuan Pelamar Bersaing KetatMengembalikan Harmoni Alam di Bukit Tegal Malaka
Oleh petugas yang menemukan, temuan tersebut langsung dilaporkan secara berjenjang kepada pimpinan Rutan dan berkoordinasi dengan Polres Garut untuk tindakan lebih lanjut. Fahmi menyebut bahwa pengunjung yang terlibat dalam penyelundupan ini telah diserahkan kepada pihak kepolisian.
“Upaya seperti ini tidak akan kami toleransi. Kami langsung menyerahkan pelaku ke Polres Garut agar diproses hukum lebih lanjut sesuai ketentuan,” tegas Fahmi.
Selain itu, kamar hunian WBP yang terlibat juga diperiksa secara menyeluruh, dan tes urine dilakukan untuk memastikan keterlibatan lebih lanjut. Hasil tes urine menunjukkan WBP tersebut negatif dari penggunaan obat terlarang. Meski demikian, pihak Rutan akan memberikan sanksi tegas.
“Kami telah mengusulkan WBP tersebut kepada Tim Pengamat Pemasyarakatan untuk dijatuhi hukuman disiplin sesuai prosedur,” tambah Fahmi.
Menurutnya, kejadian tersebut menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat di lingkungan pemasyarakatan untuk mencegah masuknya barang-barang terlarang yang dapat membahayakan keamanan dan ketertiban. Dan Fahmi juga mengapresiasi kinerja petugas yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ini.
“Kami terus meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat sistem pengawasan, terutama selama kunjungan tatap muka, untuk memastikan Rutan tetap menjadi tempat pembinaan yang aman dan bebas dari narkoba serta obat-obatan terlarang,” pungkasnya. (*)