Pengaruh Letak Geografis Terhadap Perkembangan Ekonomi Daerah

Mutiatul Faridah, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidaya
Mutiatul Faridah, Mahasiswi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
0 Komentar

Akses transportasi juga menjadi hal penting yang dipengaruhi oleh letak geografis. Indonesia berada di jalur pelayaran internasional yang menghubungkan Asia Timur dengan Eropa dan Timur Tengah, membuat negara ini menjadi salah satu lokasi strategis untuk perdagangan dunia. Selat Malaka di barat Indonesia adalah jalur pelayaran paling sibuk di dunia. Setiap tahun, lebih dari 100.000 kapal melintas di selat ini, membuat Indonesia menjadi titik transit penting untuk kapal-kapal dagang internasional. Kondisi ini membuat biaya logistik menjadi lebih murah dan waktu pengiriman barang ekspor-impor menjadi lebih cepat.

Selain jalur laut, Indonesia memiliki banyak pelabuhan penting seperti Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, yang menanggung sekitar 50% dari perdagangan ekspor-impor nasional. Di tahun 2021, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia tembus sekitar USD 231 miliar, didukung komoditas utama seperti minyak kelapa sawit, batu bara, dan produk manufaktur. Namun, meski posisinya strategis, masih banyak kendala dalam infrastruktur transportasi, terutama di wilayah timur Indonesia yang infrastrukturnya belum sebaik di barat. Biaya logistik yang tinggi di daerah terpencil sering kali menjadi hambatan untuk pertumbuhan ekonomi lokal karena akses transportasi dan distribusi barang yang susah.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah sudah menjalani berbagai proyek infrastruktur, seperti Tol Laut yang diluncurkan tahun 2015. Program ini bertujuan untuk mengurangi perbedaan harga antara wilayah dengan meningkatkan konektivitas antar pulau lewat rute pelayaran reguler. Selain itu, pembangunan jalan, bandara, dan pelabuhan di daerah terpencil terus dilakukan agar pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia bisa lebih merata. Di tahun 2022, pemerintah juga mengenali Indonesia Investment Authority (INA) untuk mengumpulkan investasi dan mempercepat pembangunan infrastruktur.

Baca Juga:Lapas Garut Lakukan Bersih-bersih Blok Hunian dan Cek Kesehatan, Sebagai Upaya Preventif Jaga LingkunganJika Syakur dan Putri Memimpin Garut, Begini Pesan Ketua MUI Garut

Iklim juga mempunyai pengaruh besar ke perkembangan ekonomi, khususnya di sektor pertanian. Indonesia dengan iklim tropisnya yang lembab sepanjang tahun memungkinkan pertanian bisa berjalan sepanjang tahun. Tapi, perubahan iklim global sudah mulai mempengaruhi pola cuaca di Indonesia. Curah hujan yang semakin tidak menentu dan suhu yang semakin panas membuat hasil pertanian seperti padi, jagung, dan tanaman lainnya menjadi terganggu. Menurut laporan dari Kementerian Pertanian, di tahun 2021, terdapat penurunan produksi padi sebesar 2,05% dibanding tahun sebelumnya karena perubahan pola cuaca dan serangan hama. Ini membuat petani harus beradaptasi dengan teknologi pertanian yang lebih modern, seperti memakai varietas tahan iklim dan manajemen air yang lebih efisien.

0 Komentar