Ketua PGRI Garut Rupanya Tidak Terlalu Heboh dengan Kenaikan Upah Guru, Begini Alasannya

Prabowo Subianto didampingi Gibran Rakabuming Raka saat menyampaikan statmen usai ditetapkan sebagai Pemenang
Prabowo Subianto didampingi Gibran Rakabuming Raka saat menyampaikan statmen usai ditetapkan sebagai Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU RI, Rabu 24 April 2024
0 Komentar

GARUT – Rencana Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk menaikkan gaji/upah guru ASN dan non ASN, disambut gembira oleh banyak kalangan, terutama guru.

Namun berbeda dengan sikap Ketua PGRI Kabupaten Garut, Mahdar. Ia mengaku tak terlalu heboh dengan rencana kenaikan upah tersebut.

Pernyataan tersebut ditanggapi langsung oleh ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut, Mahdar, usai hadiri puncak acara peringatan hari guru nasional dan HUT PGRI ke-78 di lapang Otto Iskandar Dinata, Selasa (10/12).

Baca Juga:Bantuan Gempa dari Pusat Belum Turun, Garut Diguncang Lagi, Bagaimana Perihal Bantuan?Korban Gempa Pasirwangi, Dapat Bantuan BTT Garut dan Pusat Melalui BNPB

“Terkait dengan ungkapan bapak presiden baru (Prabowo) kami menyikapinya agak kurang antusias, karena seolah-olah bapak Prabowo tidak tahu bahwa kenaikan gaji sudah ada sejak dulu, itu sudah ada undang-undang sejak dulu tentang kenaikan gaji sertifikasi,” Kata Mahdar.

Mahdar mengatakan, selama ini PGRI sudah berjuang untuk menaikan gaji khususnya bagi para guru honorer.

” Itu sudah lama diperjuangkan, nah sekarang dinaikan bukan 2 juta tetapi 500 ribu, jadi bukan naik 2 juta tapi totalnya itu 2 juta, tunjanganya 1,5 juta ditambah 500 ribu,” ujarnya.

Walaupun begitu, Mahdar tetap berharap jika rencana presiden Prabowo ini benar-benar diwujudkan.

” Tapi mudah-mudahan jika bapak presiden betul ingin mensejahterakan para guru, ya terimakasih banyak,” pungkasnya. (Ale).

0 Komentar