Sepulang sekolah Muiz pun nyambi menjadi tukang rongsokan. Tak jarang dia pun sambil mengasuh adiknya mencari rongsokan.
Ayah Muiz sendiri diketahui merantau menjadi pelaut dengan penghasilan yang sangat minim. Tak setiap bulan ayahnya mengirimi mereka uang.
Otomatis, Muiz lah yang terjun mengambil peran ayahnya membantu ekonomi keluarganya.
Baca Juga:Muiz, Bocah 12 Tahun di Garut Berjuang Menghidupi Tujuh Adiknya, Menjual Cakuwe dan Mencari RongsokanHari Terakhir Kampanye, DPC PDI Perjuangan Garut Gelar Pertemuan dengan Saksi TPS
Tinggal di Rumah Gubuk Tidak Layak Huni
Rumah Muiz tampak seperti gubuk. Ukuran rumahnya cukup kecil untuk menampung 9 jiwa.
Rumahnya juga tidak layak huni, dan bisa dikatakan paling buruk di kampungnya itu.
Namun di rumah gubuk seperti itulah Muiz hidup bahagia dan mempunyai harapan besar bahwa kelak kehidupannya bisa menjadi lebih baik.(feri)