Cegah Kriminalisasi Guru, Ahmad Syaikhu Dorong Penguatan Perlindungan Tenaga Pendidik

Cagub Jabar Nomor 3 Ahmad Syaikhu dalam konsolidasi tim pemenangan di Sukabumi
Cagub Jabar Nomor 3 Ahmad Syaikhu dalam konsolidasi bersama tim pemenangan di Sukabumi
0 Komentar

Sukabumi – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu menyoroti pentingnya perlindungan hukum bagi tenaga pendidik, khususnya di sekolah.

Pasalnya, saat ini rawan terjadi kriminalisasi terhadap guru saat mereka memberikan teguran atau hukuman kepada para siswa.

“Perlindungan terhadap guru menjadi perhatian besar, khususnya di sekolah-sekolah,” jelas Syaikhu dalam kegiatan konsolidasi pemenangan bersama partai pengusung dan tokoh masyarakat di Kantor Sekretariat DPTD PKS Kota Sukabumi, Minggu (17/11/2024).

Baca Juga:Siap Kerja! Ini Cara Jitu Syaikhu Gempur Narkotika di JabarSyaikhu-Ilham Komitmen Perjuangkan Kemakmuran Masjid, Ponpes dan Kesejahteraan Petugas Syara

Saat ini, banyak fenomena kriminalisasi terhadap guru, seperti di Sidoarjo. Seorang guru harus berhadapan dengan hukum lantaran orang tua murid tak terima anaknya dicubit.

“Di dunia pesantren, hal seperti ini lebih dapat dimaklumi. Contohnya, ketika seorang Kiai memberikan pukulan ringan, hal itu dianggap sebagai bentuk didikan. Namun, situasinya berbeda jika hal serupa dilakukan di sekolah,” ungkapnya.

Hal ini, kata Syaikhu, bisa berdampak pada tindakan mendidik para guru. Banyak guru yang lebih memilih bersikap masa bodoh ketimbang mengambil risiko menghadapi masalah hukum.

“Jika dibiarkan, hal ini berdampak buruk. Anak-anak dengan perilaku menyimpang dibiarkan tanpa arahan, sehingga perilakunya semakin buruk dan bisa menjadi brutal. Oleh karena itu, saya merasa perlu mencari upaya perlindungan hukum bagi guru,” ujarnya.

Untuk itu, Syaikhu mendorong agar adanya perlindungan guru. Kemudian adanya kolaborasi pemerintah dengan aparat penegak hukum.

“Undang-Undang sistem Pendidikan sudah berlaku, tetapi perlu diperkuat implementasinya. Lalu perlindungan hukum dapat diatur dalam perda ataupun pergub. Hal ini dilakukan agar guru tidak mudah dipersoalkan secara hukum ketika menjalankan tugas mendidik,” tegasnya.

Selain itu, Syaikhu juga menyoroti peningkatan kualitas pendidikan guru agama. Hal ini mencakup sarana praswaran, kesejahteraan dan kualitas pendidikan.

Baca Juga:Konsul RI Tawau Tutup APSI 2024, Ajak Belajar dari Keberhasilan Timnas Sepakbola JepangHadiah Mobil Diraih Siti Patimah, Nasabah BRI Unit Pasirwangi

“Guru harus terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka, termasuk kemampuan pembelajaran. Untuk itu, perlu ada beasiswa yang mendukung guru agar dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik, baik terhadap bahan ajar maupun metode mengajarnya,” tandasnya. (*)

0 Komentar