GARUT – Peristiwa tragis menimpa seorang remaja bernama Rapi (16) asal Kampung Ciloa, Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Korban diketahui meninggal dunia setelah tersambar petir saat bermain di sawah pada Minggu (10/11) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kepala Bidang SDM Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengonfirmasi kejadian tersebut. “Berdasarkan informasi yang kami terima, kejadiannya terjadi secara tiba-tiba,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat itu korban sedang berada di area persawahan. Saat tengah asik bermain, tiba-tiba saja kilatan petir tiba-tiba menyambar tubuhnya.
Baca Juga:Engkus, Relawan Militan Syakur-Putri yang Cukur Rambut Demi Pilkada GarutTingkatkan Pelayanan Publik: Paslon Syakur-Putri Bertekad Bebaskan Garut dari Pungli dan Korupsi
“Sambaran petir itu diketahui menyebabkan luka bakar serius dan mengakibatkan korban meninggal di lokasi kejadian. Warga yang ada di lokasi kejadian yang melihat kejadian itu langsung bergerak mendekati korban dan saat dicek ternyata memang sudah meninggal dunia,” jelasnya.
Setelah itu, jenazah korban langsung dibawa pulang ke rumah duka oleh warga. Atas kejadian tersebut, ia menyatakan keprihatinannya atas musibah yang menimpa warga setempat.
“Tentunya kami sangat berduka atas kejadian ini. Semoga keluarga korban diberi ketabahan, dan semoga masyarakat menjadi lebih waspada terhadap cuaca ekstrem seperti saat ini,” ujarnya.
Tubagus mengimbau kepada warga untuk selalu berhati-hati ketika beraktivitas di luar rumah, terutama di area terbuka seperti persawahan, selama musim penghujan.
“Kami mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan tanda-tanda cuaca buruk, khususnya saat berada di luar ruangan, agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Menurut Tubagus, kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat di Kabupaten Garut untuk lebih waspada terhadap bahaya petir, terutama saat cuaca tidak menentu di musim hujan. “Semoga kejadian ini meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keselamatan diri di tengah kondisi cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini,” pungkasnya. (*)