Yudha Keliling Leles dan Kadungora, Perjuangkan Warga Miskin yang Termarjinalkan

Yudha Puja Turnawan, Anggota DPRD Garut Fraksi PDIP, mengunjungi lansia dhuafa
Yudha Puja Turnawan, Anggota DPRD Garut Fraksi PDIP, mengunjungi lansia dhuafa
0 Komentar

GARUT – Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan keliling di Kecamatan Leles dan Kadungora untuk meninjau warga miskin dari kalangan lansia dhuafa dan penyandang disabilitas, Selasa 29 Oktober 2024. Mereka warga miskin ini merupakan kalangan termarjinalkan yang hidup miskin tanpa jaminan perlindungan sosial dari pemerintah.

Kondisi mereka sangat mengkhawatirkan dan membutuhkan kehadiran negara untuk membantu mereka agar bisa hidup layak.

Dalam hal ini Yudha keliling blusukan ke kalangan tersebut adalah untuk mengetahui secara langsung bagaimana kondisinya, agar bisa disampaikan ke pemerintah Kabupaten Garut maupun ke Kemensos RI.

Baca Juga:Hasil Operasi Zebra Tahun 2024 di Garut, Banyak Penurunan Angka PelanggaranPelaku Spesialis Jambret di Garut Diringkus Jajaran Polres Garut

“ Lokasi pertama bersama ibu Viny pendamping PKH ke Emak Oti dan Abah Ujat di kampung Cangkuang RT 03 RW 15. Kondisi rumah emak Oti tidak layak huni, juga emak Oti tidak mendapatkan komponen perlindungan sosial pemerintah pusat seperti BPNT maupun PKH lansia,” sebut Yudha.

“Lokasi kedua saya mengunjungi pak Komarudin dan pak Ala Komala keluarga duafa yang memiliki anak penyandang disabilitas mental. Rumahnya pun tidak layak huni di kampung Lolohan RT 02 RW 13 Desa Cangkuang, Kecamatan Leles,” katanya.

“ Lokasi ketiga saya mengunjungi emak Eros janda tua di kampung Lolohan RT 01 RW 13 Desa Cangkuang, Kecamatan Leles. Atap rumah yang dihuni oleh emak Eros sudah lapuk dan nyaris ambruk,” sebutnya.

“ Lokasi keempat saya mengunjungi abah Kiman lansia tunanetra di Kampung Bebedahan RT 02 RW 07 Desa Mekarbakti, Kecamatan Kadungora,” ujanya.

Yudha menerangkan, Abah Kiman sudah sangat sepuh, mengalami kebutaan sejak dari kecil. Abah Kiman tak pernah menikah sehingga sebatang kara. Abah Kiman juga tinggal di rumah reyot yang sangat tidak layak huni. Untuk makan sehari hari mengandalkan kerabatnya.

“ Masih di kampung bebedahan saya lanjut mengunjungi emak Kayah janda tua duafa yang sudah memiliki bao ( anaknya buyut atau anaknya cicit ) atau dengabmn bahasa lain generasi kelima,” sebutnya.

“ Lokasi kelima saya mengunjungi ibu Lala janda tua duafa tunanetra yang memiliki tiga anak di Kampung Sangkali RT 04 RW 01 Desa Mekarbakti Kecamatan Kadungora,” ujarnya.

0 Komentar