4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Gula tambahan dalam minuman manis berkaitan dengan peningkatan kadar kolesterol buruk (LDL) dan trigliserida dalam darah, serta penurunan kolesterol baik (HDL). Faktor-faktor ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Konsumsi gula yang tinggi juga dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan salah satu penyebab utama gangguan kardiovaskular.
5. Gangguan Fungsi Hati
Hati bertugas memproses gula fruktosa yang banyak terdapat dalam soft drink dan minuman manis. Fruktosa berlebih dapat mengakibatkan perlemakan hati (fatty liver) karena fruktosa yang tidak diolah menjadi lemak di hati. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit hati kronis, termasuk sirosis.
6. Ketergantungan pada Gula
Konsumsi gula berlebih dapat memicu ketergantungan secara fisik maupun psikologis. Gula dapat merangsang produksi dopamin, hormon yang memicu rasa senang di otak, mirip dengan efek zat adiktif lainnya. Kebiasaan ini membuat tubuh terus mencari konsumsi gula, yang berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.
7. Gangguan Kesehatan Tulang
Baca Juga:10 Jenis Makanan yang dapat Meningkatkan Risiko Kanker Beserta Cara Mengatasinya Pentingnya Inovasi dalam Bisnis
Beberapa minuman soft drink mengandung asam fosfat yang bisa mengganggu penyerapan kalsium. Kekurangan kalsium dalam tubuh berpotensi menyebabkan tulang menjadi lemah dan meningkatkan risiko osteoporosis. Selain itu, minuman manis sering kali menggantikan minuman kaya kalsium seperti susu, yang dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting bagi tulang.
8. Masalah Pencernaan
Kandungan asam tinggi dalam soft drink dapat mengiritasi dinding lambung dan menyebabkan masalah seperti refluks asam atau gastritis. Minuman ini juga mengandung karbonasi yang dapat memicu perut kembung dan tidak nyaman. Dalam jangka panjang, pencernaan yang terganggu bisa menghambat penyerapan nutrisi dan mengganggu kesehatan saluran cerna.
Mengurangi konsumsi soft drink dan minuman manis akan memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebagai alternatif, konsumsi air putih atau jus buah segar yang kaya vitamin dan mineral alami dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tanpa risiko tambahan dari gula berlebih. RFA/PKL